Business Research

Tidak Diminati Konsumen, Lamudi Dekonstruksi Tren Sewa Hunian

Tidak Diminati Konsumen, Lamudi Dekonstruksi Tren Sewa Hunian

Berangkat dari hasil survei tendensi masyarakat Indonesia yang condong memilih berinvestasi pada properti (real estate) dibandingkan menyewa, PT Lamudi mencoba terobosan baru guna mendongkrak profit income dari lini sewa hunian. Adapun strategi yang digunakan adalah dengan menyediakan berbagai pilihan properti kepada pelanggannya, dioperasikan dengan tingkat transparansi yang tinggi melalui foto-foto berkualitas, update listing, deskripsi yang mendetail, laporan dan peringkat untuk 100% properti di masing- masing pasar.

LamudiFardil

Pemicunya adalah berdasarkan analisa mengenai kondisi properti lokal oleh platform real estate global yang belum lama berdiri pada tahun 2013 lalu, menunjukkan adanya bias dalam pembelian properti di pasar Indonesia terkini. Menurut penelitian, cukup besar sekitar 92% orang pencari rumah lebih memilih untuk membeli, sementara 8%-nya tidak menginginkan untuk memiliki rumah sendiri, dalam artian menyewa. Ini adalah kondisi yang sangat kontras jika dilihat dengan tren sewa hunian yang ada di sebagian besar pasar Asia Tenggara.

Penelitian dari percarian di website Lamudi mengungkapkan bahwa sebagian besar dari pembeli dan penyewa hunian adalah pria, dengan populasi kalangan muda yang berinvestasi di pasar properti lokal. Hasil penelitian juga menyebutkan area yang banyak diminati masyarakat Indonesia yang mencari hunian adalah area ibu kota dan kota besar, diantaranya adalah Jakarta dan diikuti dengan Surabaya, sebagai kota terbesar kedua.

Menurut Karan Khetan, Managing Director dari Lamudi Indonesia, “Akhir-akhir ini kami melihat permintaan yang cukup besar untuk pembelian properti melalui platform kami. Semakin banyak masyarakat Indonesia yang berniat untuk membeli rumah dan mereka memakai bantuan Lamudi untuk menemukan properti yang paling tepat. Sebagai kota dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi dan sebagai pusat perekonomian negara, budaya, dan politik, tidak mengejutkan jika masyarakat dengan usia yang relatif muda dan produktif berduyun-duyun ke kota Jakarta untuk tinggal di kota metropolitan.”

Langkah ini diambil Lamudi guna menjadikannya pemimpin pasar untuk sektor real estate online di Indonesia setelah sebelumnya sukses menjajaki pasar Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved