Business Research

Tras N Co Research Rilis Merek-Merek Inovatif 2017

Tras N Co Research Rilis Merek-Merek Inovatif 2017

Semangat inovasi dan kreativitas dalam bisnis harus diapresiasi dan dikembangkan, agar iklim persaingan bertambah sehat, kompetitif, dan inovatif. Atas dasar tersebut, Tras N Co Research (Tras N Co) merilis penghargaan “Pertama di Indonesia” 2017 sebagai bagian penting dari upaya memacu pertumbuhan inovasi, kreativitas, dan invensi dalam dunia bisnis. “Semangat untuk menjadi yang terdepan dan pertama di Indonesia layak diapresiasi, sehingga melecut spirit inovasi dan kreativitas pelaku bisnis di Indonesia menjadi lebih baik dan lebih masif lagi,” ujar Tri Raharjo Chairman Tras N Co dalam siaran persnya pagi ini (13/3).

Untuk dapat menentukan pemenang di kategori bisnis dan industrinya, maka Tras N Co melakukan survei terhadap 100 perusahaan yang terpilih dan tersurvei, yang dinilai telah berhasil menciptakan inovasi dan karya Pertama di Indonesia. Adapun metodologi penilaian “Pertama di Indonesia” berdasarkan pada tiga aspek penilaian yaitu: The First Aspect, Evidence Aspect dan Validation Aspect. Survei Pertama di Indonesia dilakukan mulai tanggal 15 Desember 2016 sampai dengan 15 Februari 2017. Setelah melewati proses online validation, dan verifikasi, lalu melalui proses pengumuman melalui media online (daring) dan menyebarluaskan melalui media sosial.

Hasilnya, Tras N Co merilis 17 brand peraih penghargaan Pertama di Indonesia 2017. Para pemenangnya mencakup Campina LuVe Litee, Es Krim Non Dairy Pertama di Indonesia, Cinemaxx Junior, Bioskop Anak-Anak, My Baby, Minyak Telon dengan tambahan manfaat anti nyamuk, Pertamina, Pelumas ‘Food Grade’ bersertifikat halal Pertama di Indonesia, Panasonic, Pompa Air Hemat Listrik Pertama di Indonesia, Starlet Hotel Serpong, Hotel Ekonomis dengan teknologi aplikasi mobile Pertama di Indonesia, Sweety Gold, Diapers Pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi Dermatologist Australia dan lain sebagainya.

Penghargaan Pertama di Indonesia akan mendorong kepercayaan konsumen untuk membeli sebuah produk atau layanan yang inovatif dan bersifat consumer centric. “Saya melihat retention to buy bisa dilakukan dengan memberikan alternatif produk atau layanan baru yang relatif tidak terpikirkan sebelumnya oleh banyak pemain bisnis di kategori sebuah industri,” Tri menegaskan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved