Corporate Action Technology Capital Market & Investment Trends zkumparan

Butuh Capex Rp1,4 Triliun, Grup Hasnur Ingin IPO

Boleh dibilang nama Grup Hasnur kalah tenar dibandingkan klub sepak bola Barito Putra di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Padahal Barito Putra ini milik Grup Hasnur yang kini asetnya mencapai Rp5 triliun dengan total karyawan 5.000 orang.

Syamsul Bachri Djadi, Direktur Keuangan PT Hasnur Jaya International (Grup Hasnur), menjelaskan, hingga semester I -2018, pendapatan Grup Hasnur mencapai Rp2 triliun dan laba bersih Rp400 miliar. Kontribusi utama pendapatan berasal dari sektor pertambangan dan batubara.

Perumbuhan bisnis Grup Hasnur dalam lima tahun terakhir selalu di atas 20%. “Jadi, tahun 2019, kami targetkan pertumbuhan perusahaan double digit tentunya,” Syamsul menegaskan.

Cikal bakal Grup Hasnur sebagai perusahaan keluarga didirikan tahun 1966 dengan nama CV Sari Bungas. Perusahaan ini awalnya hanya bergerak di bidang transportasi sungai tradisional untuk mengangkut pengiriman kayu melalui jalur Sungai Barito menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Selanjutnya tahun 1968, perseroan berganti nama resminya menjadi CV Hasnur. Kata Hasnur berasal dari singkatan nama sang pendiri, yaitu H. Abdussamad Sulaiman (Has) dan Hajah Nurhayati (Nur).

Mula-mula Grup Hasnur menggeluti bisnis transportasi sungai, dermaga galangan kapal dan transportas, serta kehutanan. Perusahaan ini terus berkembang dengan melebarkan usahanya ke sektor bisnis lainnya seperti penambangan batubara, pelabuhan khusus dan sarana jalan transportasi batubara, agribisnis, media dan percetakan.

Seiring berjalannya waktu, tahun 2002, Grup Hasnur mulai melakukan restrukturisasi bisnis dan operasional sambil menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis modern yang dikombinasikan dengan nilai-nilai agama dan kearifan budaya lokal.

Saat ini, Grup Hasnur selaku holding company telah memiliki bisnis unit sebanyak 5 usaha. Masing-masing adalah, pertama Forestry: Forest Concession, Replanting Forest, Woodworking Industry. Kedua, Mining: Mining Concession, Mining Contractor, Trucking Services, Port Services, Barging, Coal Trading, Dockyard, Power Plant. Ketiga, Agro: Palm Oil Plantation, CPO Mill, PKO Mill, Oleo. Keempat, Media: Daily Newspaper, Printing, Radio Broadcast, TV Broadcast, Event Management, Football Team. Kelima, Services: Property Management, Light Vehicle Rental, Heavy Equipment Rental, IT Services.

Tujuan bisnis Grup Hasnur adalah ‘Grow Together & Develop the Future’ , sehingga berusaha untuk memastikan solusinya membawa nilai tambah kepada klien dan pelanggan. Untuk itu, kegiatan usaha tetap mempertahankan nilai-nilai agama dan kebijaksanaan budaya lokal. Lebih dari itu, perseroan juga berpartisipasi dalam pengembangan area lokal, berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal dan melakukan kemitraan yang saling menguntungkan.

“Kami juga menjalankan tata kelola perusahaan yang baik sebagai landasan bagi pertumbuhan dan stabilitas organisasi yang berkelanjutan,´ujar Syamsul.

Berkantor pusat di Kalimantan, grup bisnis ini menjunjung tinggi kearifan budaya lokal dan berusaha untuk melakukan operasi bisnisnya menuju peningkatan wilayah dan bangsa. Perseroan juga telah mendirikan yayasan kegiatan sosial bernama Hasnur Center dan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial di Kalimantan.

Untuk pengembangan perusahaan ke depan, Hasnur berniat melakukan IPO. Hasil dana IPO akan digunakan untuk membiayai capital expenditure (capex) atau belanja modal yang dibutuhkan sekitar Rp1,4 triliun. “Kami ingin IPO demi pengembangan unit bisnis di sektor pertambangan batubara, terutama pada bidang infrstruktur dan logistik PT Hasnur Jaya International,” jelas Syamsul.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved