Management Trends zkumparan

Calon Pemimpin RI Harus Siap Hadapi Tantangan Pertanian

Selama empat tahun, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah berhasil mencatatkan berbagai pencapaian yang positif di sektor pertanian.

Ke depannya pencapaian-pencapaian ini akan makin dioptimalkan dengan duet pemimpin yang segar, memiliki perhatian dan pemahaman di sektor pertanian.

Presiden Jokowi sejak awal telah menaruh perhatian besar tentang kedaulatan pangan yang tercermin di dalam Nawacita. Perhatian ini terefleksi pula dari besaran infrastruktur terkait pertanian yang telah dibangun selama ini.

Hal ini dikonfirmasi oleh Sekjen HKTI, Mayor Jenderal (Purn) Bambang Budi Waluyo, yang menjelaskan, “Pak Jokowi meningkatkan infrastruktur itu sangat bagus sekali. Belum 5 tahun memimpin, tapi sudah membangun, wilayah luar Jawa yang selama ini tidak pernah disentuh presiden sebelumnya.”

Ke depannya, pembangunan sektor pertanian harus diiringi dengan pengembangan soft skill. Jend. (Purn) Moeldoko memaparkan pandangannya tentang isu-isu strategis di sektor pertanian yang harus segera ditangani. Pertama, sempitnya lahan; kedua, akses petani terhadap perbankan sangat rendah; ketiga, respons petani terhadap teknologi pertanian masih belum baik; keempat, persoalan manajerial; dan kelima, persoalan paska panen.

Lebih jauh lagi, Moeldoko telah mengidentifikasi permasalahan tambahan yaitu kurangnya minat generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian. “Ini karena kondisi pertanian kita kurang menjanjikan. Kalau kita coba dari kondisi yang kurang menjanjikan menjadi menjanjikan, maka saya pastikan banyak yang akan bergabung dengan kita (petani),” ujarnya.

Sejak pensiun, Moeldoko telah fokus bertani yang memang merupakan asal dan cita-citanya sejak kecil. Berbekal kemampuan manajerial, ia membawa kerangka kerja yang berbeda di dalam sektor pertanian Indonesia yang mendorong produktivitas secara signifikan. Pencapaian ini makin jelas ketika ia ditunjuk sebagai pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) oleh Presiden Jokowi.

Di bawah kepemimpinannya, HKTI berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian yang tak diduga sebelumnya, termasuk di antaranya, pertama, menciptakan bibit unggulan M400 dan M70D dengan sertifikasi dan pujian dari Mentan. Kedua, mendirikan perusahaan M-Tani untuk mengembangkan bibit unggul, pupuk, teknologi pertanian dan pendampingan bagi petani. Ketiga, membangun pompa air raksasa di Gunung Kidul untuk mendukung pertanian kawasan.

Selain itu, membentuk kelengkapan organisasi HKTI berupa organiasi otonom HKTI yaitu Koperasi HKTI Tani Makmur Sejahtera, Media Center, IT Data Center, Brigade Anti Hama, Lembaga Litbang, LBH dan Event Organizer.

Untuk mengundang generasi muda masuk, Moeldoko juga gencar melakukan sejumlah langkah-langkah out-of-the-box, termasuk HKTI Innovation Award, mengaktifkan kembali Pesta Petani Muda (Pestani), pengembangan pesawat drone untuk pertanian, pemberdayaan organisasi sayap Pemuda Tani dan Perempuan Tani, serta kerja sama dengan kampus dan pesantren untuk menciptakan pemuda petani.

“Dalam kurun waktu 5 – 10 tahun mendatang, saya pikir krisis tentang energi termasuk masalah pertanian itu membutuhkan orang-orang yang memahami tentang tani, sehingga kita perlu meningkatkan atau menguatkan masalah pertanian ke depan,” tegas Bambang.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved