Trends

Cara Binus Northumbria Mencetak Lulusan Berprespektif Global

Cara Binus Northumbria Mencetak Lulusan Berprespektif Global
Binus Northumbria School of Design (BNSD) mencetak lulusan berwawasan global melalui gelaran Artvol

Saat ini belum ada sekolah desain fasyen dan desain grafis di Indonesia, yang memberikan dua gelar bagi lulusannya dan bertaraf internasional. Adalah Binus Northumbria School of Design (BNSD) diklaim satu-satunya di Indonesia yang memiliki keunggulan daya saing global.

Dalam upaya mendorong kreativitas mahasiswa mereka, BNSD mengadakan Graduation Show yang diberi nama Artvolution (Artvol). Gelaran ini merupakan persembahan para mahasiswa BNSD yang yang sedang menyelesaikan tugas proyek terakhirnya.

Menurut Raymond Kosala, Ph.D, Dekan BNSD, acara ini merupakan cara kampusnya merayakan the world of art dan kreatifitas yang berasal dari sekitar kita demi mendorong lahirnya talenta-talenta baru. Dan menjadi peluang bagi pelaku industri untuk menemukan talenta yang cemerlang guna mendorong bisnis mereka.

“Artvol juga cara kami mengajak para mahasiswa mendapatkan global design perspective apalagi sekolah ini menggandeng Universitas Northumbria, Newcastle Inggris. Mahasiswa telah disiapkan agar bukan sebagai lulusan lokal saja, tapi juga memahami perspektif dan tren global,” terangnya saat konferensi pers sebelum digelarnya Artvol di The Hall Senayan City Jakarta (05/07/2019).

Untuk diketahui sudah banyak lulusan BNSD yang memiliki coretan prestasi dunia seperti mengikuti Fashion Week di London. Arinta, misalnya, mahasiswa Fashion Management BNSD yang juga mengikuti gelaran ARTVOL merupakan mahasiswa yang berhasil mendapatkan penghargaan Good Design Indonesia yang berhasil mengikuti ajang internasional di Jepang yaitu G Mark.

“Kami mengajarkan bukan saja kreativitas tapi juga the way of thinking, proses kreatifitas itu sendiri penting di sekolah ini,” ucap Ratna Dewi Paramita, Head of Fashion Program BNSD. Dan menariknya, BNSD hanya membuka kelas kecil, jadi lulusannya hanya 40 orang per program. Memang kelas kecil, yang diharapkan Raymond, antara dosen dan mahasiswa fokus.

“Dosen bisa lebih interaktif dengan mahasiswanya, fokus, makanya kami membuat kelas kecil, tidak banyak lulusan per program. Sejak awal berdiri kami memang membatasi mahasiswa per kelas, jadi pendampingan sangat personal, agar hasil karya yang dilahirkan pun maksimal,” jelasnya. Saat ini ada empat jurusan di BNSD yaitu Fashion Design, Fashion Management, Graphic Design New Media dan Interactive Digital Media.

BNSD memberikan dua gelar (dual awards) S1 dari BINUS University dan S1 dari Nothumbria University. Ada dua program yang ditawarkan yaitu 4+0 (4 tahun di Indonesia) dan 3+1 (3 tahun kuliah di Indonesia, 1 tahun di Inggris).

“Mahasiswa bukan saja didukung fasilitas dan laboratorium yang lengkap, terbaik dan dukungan tren teknologi terkini, kami pun mendukung mereka dengan fasilitas alat desain tradisional yang mendukung khasanah belajar mereka. Misal alat membatik tradisional,” terang Raymond.

Pada gelaran ARTVOL ditampilkan karya dari 40 mahasiswa dari jurusan fasyen dan desain grafis serta new media. Hasil karya mereka ditampilkan dalam bentuk pameran karya dan panggung fashion show. ARTVOL kali ini bukan yang pertama diadakan, namun yang terbesar. Menurut Ratna, melalui gelaran celebration of arts ini diharapkan mahasiswa memahami dinamisnya seni serta perkembangan seni yang diajarkan kepadanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved