Marketing Trends

Cara Hush Puppies Tumbuhkan Bisnis di Indonesia

Cara Hush Puppies Tumbuhkan Bisnis di Indonesia

Baru saja membuka outlet terbarunya di Kota Bandung, Hush Puppies semakin melebarkan sayapnya di Indonesia. “Konsumen di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan sejak 10 tahun lalu. Jika berbicara mengenai perkembangan fashion di Indonesia, baik dari taste, style, selera konsumen di sini sudah sangat beragam. Hush Puppies Indonesia adalah yang terbesar ketiga setelah Malaysia,” ujar Bill Mirecki, VP Asia Pacific Hush Puppies.

Outlet Hush Puppies

Outlet Hush Puppies

Brand ini awalnya dikenal hanya menjual sepatu. Tahun 1958, Hush Puppies memperkenalkan jenis sepatu baru, yaitu sepatu dengan gaya kasual dan santai. Sebanyak 17 juta pasang sepatu dijual setiap tahun di lebih dari 165 negara di seluruh dunia. Kini, brand semakin memperluas pasar dengan berbagai koleksi lainnya, seperti pakaian wanita dan pria, aksesoris seperti ikat pinggang, jaket, tas, dan sandal.

Pada 2016 ini, Hush Puppies kembali mengenalkan gaya kasual koleksi summer/winter. Brand fashion yang terinspirasi dari karakteristik salah satu jenis anjing yaitu “Basset Hound” ini berupaya menciptakan produk yang nyaman, santai, dan menyenangkan.

Pertama adalah Everday Casual, di mana menyoroti Chukka on-trend, lace-up, easy slip-on, dan membawa moccasin siluet, Hush Puppies menawarkan pilihan kasual bagi konsumen wanita. Saat ini, yang menjadi favorit adalah cyra catelyn, hadir dengan nuansa jumbai dengan warna yang kontras. Ekko Gwen atau Chazy Dayo merupakan sepatu yang membebaskan kerumitan dalam bersepatu.

Kemudian ada Laidback Originality. Pada koleksi summer/winter tahun ini, brand asal Amerika ini menghadirkan koleksi untuk pria dengan menggabungkan kenyamanan kasual dan fleksibilitas, yaitu Roland Jester adalah Clasic Chukka dan Worry-Free Suede® dengan bahan kulit dan shock absorbing technology. Dalam menentukan model baru dalam setiap season, Hush Puppies melihat tren fashion yang berkembang di masyarakat. Selain itu menganalisis kebutuhan konsumen dan pasar menjadi hal penting.

Menurut Bill, sebuah brand harus mampu mengelola konsumennya dengan baik agar konsumen menjadi engage dan memiliki loyalitas. Selain inovasi produk, adanya campaign dan fashion show yang melibatkan konsumen menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan dua hal tersebut termasuk juga brand value. Untuk meningkatkan hal tersebut, brand yang dinaungi oleh Wolverine World Wide (salah satu pembuat produk kasual dan formal terbesar di dunia) ini fokus pada pengembangan retail store, investasi di media dan teknologi.

Sedangkan dari sisi pemasaran, Hush Puppies masih didominasi penjualan secara offline yaitu melalui outlet baik main outlet maupun produk Hush Puppies yang berada di beberapa department store, seperti Centro, Central, Sogo, dll. Ia mengatakan penjualan secara online masih dalam tahap persiapan karena banyak hal yang harus menjadi pertimbangan, seperti sistem ecommerce, payment gateway, sistem antar barang, dll.

Saat ini, outlet Hush Puppies di Indonesia berjumlah 64 yang tersebar mulai dari kota tier 1 hingga 3. “Untuk kota di tier 3, kami memiliki tantangan yaitu dari sisi logsitik. Tapi itu bukan tantangan yang besar, karena kami tetap fokus ke tujuan yaitu brand kami masuk ke semua segmen baik mall kelas A, B, dan C. Sehingga konsumen dapat mengakses semua produk kami, baik di main toko maupun yang berada di department store,” katanya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved