Technology Trends zkumparan

Cara Lenovo Hadapi Tantangan Bisnis di Industri TI

Cara Lenovo Hadapi Tantangan Bisnis di Industri TI

Tantangan bisnis yang sedang dihadapi Lenovo Indonesia, menurut Cin Cin, Commercial Director PT Lenovo Indonesia, adalah soal lack of solution selling, brand awareness, dan kapabilitas & kapasitas SDM.

Untuk itu, Cin Cin memilah tantangan tersebut menjadi dua hal antara commercial dan distribution channel. “Lenovo berusaha investasi besar agar dapat menjangkau hingga end user. Itulah tantangannya, kami berusaha leverage strenght dari para partner, distributor di setiap kota di Indonesia sebagai upaya mereka juga bisa talk about brand kepada our end user,” ujarnya.

Dengan posisinya saat ini, tugas dan tanggung jawab yang diemban Cin Cin adalah bertanggung jawab atas pertumbuhan market share di pasar personal computer dan server di Indonesia. Dia memantau segmen small medium hingga kelas enterprise dalam bisnis TI. Selain itu, Cin Cin juga melakukan customer centricity sebagai tolak ukur dan review forecast, sales activity, dan how we drive solution selling untuk Lenovo.

Lenovo tidak hanya melakukan penjualan hardware, namun juga membangun kerja sama dengan partner dan vendor-vendor lain. Menurut Cin Cin, long term goal yang ingin dicapai adalah menjadi partner of choice bagi banyak TI vendor sebagai brand hardware sekaligus meningkatkan brand image Lenovo itu sendiri. “Kami juga ingin menjadi the first trusted data center partner. Lenovo tidak hanya bermain di hardware, tetapi juga di solution data center sejak IBM diakuisis oleh Lenovo. Menjadi the first end-to-end solution and implementation adalah masa depan Lenovo. Sehingga dari sisi Lenovo, kami ekspansi juga untuk bicara mengenai service level agreement kepada customer,” ungkapnya.

Cin Cin yang juga menjadi juara 2 “Indonesia Future Business Leader (IFBL) 2017” digelar Majalah SWA ini, mengungkapkan, sebisa mungkin Lenovo dapat encounter problem mengenai solution selling. Untuk fokus pada penjualan berbasis solusi, Lenovo melakukan engage dengan partner yang biasa disebut sebagai ‘vitualitation.’ Lewat cara ini, Lenovo dapat membantu para customer untuk meringankan beban TI mereka. Alliances partner juga diciptakan Lenovo lewat kerja samanya dengan Microsoft, Redhat, VM ware. Melalui cara ini, para mitra dapat memberikan nilai tambah yang berujung pada solusi total saat dipadukan dengan produk Lenovo.

Lenovo berusaha melakukan engagement marketing dengan we have to listen to our customer mengenai feed back yang diberikan. Ini menjadi brand value yang dapat diberikan Lenovo kepada customer. “Community management diciptakan untuk komunitas dapat menyampaikan brand value Lenovo. Melalui Customer Service & Support akan menjadi fokus Lenovo dalam memberikan pelayanan after sales,” ujarnya. Lenovo juga melakukan social listening, campaign, dan product review.

Sisi SDM juga menjadi perhatian Lenovo dalam hal kapabilitas dan kapasitas. Menurut Cin Cin, strategi yang dilakukan dengan leveraging dan productivity. Fokusnya dengan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas mitra distribusi Lenovo yang akan berimbas pada meningkatnya kinerja merek. Pemberian pelatihan di bidang kerjanya juga dilakukan Lenovo untuk meningkatkan keahlian SDM-nya. “Kunci perubahan yang sangat penting dalam sebuah organisasi adalah people yang dapat dilakukan pengembangan sebagai investasi di masa depan. Inovasi dan visionary organitazion juga menjadi penting untuk menciptakan bisnis perusahaan yang baik,” ungkapnya.

Reportase: Arie Liliyah


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved