Marketing Management Trends zkumparan

Cara Miles Films Jalankan Bisnis Filmnya

Produser Mirles Films, Mira Lesmana.

Miles Films adalah rumah produksi dari Petualangan Sherina tahun 2000 yang menjadi cikal kebangkitan dari mati suri industri film Indonesia. Mira Lesmana, nama sineas di balik Miles Films yang juga sebagai produser ini sangat lekat dengan dunia perfilman nasional.

Jauh sebelum Petualangan Sherina hadir, Mira yang akrab dipanggil Mirles ini telah banyak memproduksi film. Di usia production house miliknya yang ke-18, wanita berambut keriting ini kembali membuat film anak-anak berjudul Kulari ke Pantai dengan genre drama komedi keluarga. Film ini menjadi film ke-16 Miles Film bersama Riri Riza yang akan tayang Maret 2018. “Kami membuat satu film setiap tahun dengan mengutamakan kualitas dan menjunjung tinggi proses kerja,” ujarnya.

Proses tersebut akan memunculkan pengalaman berbeda di setiap film. Harapannya, dapat memberikan pengalaman lebih dan berbeda pada penontonnya. Miles Films memang tidak seproduktif perusahaan film lainnya, Mira dan Riri berprinsip dalam pembuatan film bukan hanya laku di pasar dan menghibur. “Ada tanggung jawab yang kami emban kepada penonton. Ada rasa bersalah jika tidak menjaga kualitas,” ungkap lulusan sarjana di bidang film ini.

Kesuksesan film di pasar memang menjadi tujuan bisnis. Ia selalu memikirkan setiap film yang diproduksi harus memiliki suistanable sebagai sebuah karya. Dalam membangun Miles Films, ia sejak awal menetapkan diri bahwa setiap karya yang diproduksi bukan driven by market. Strategi marketing yang dijalankan lewat karyanya dengan membuat inovasi untuk memunculkan permintaan pasar. “Kami berinovasi sampai orang merasakan karya kami. Dalam setiap karya Miles Films harus menyuguhkan sesuatu yang baru, tidak dengan cara sembrono,” tambahnya.

Mira melihat sebuah ide dari dua sisi. Jika ide itu penting, tapi pasar tidak ada, haruslah dihitung berapa biaya produksi yang dikeluarkan. Hal ini berguna untuk mengurangi kerugian yang kemungkinan bisa terjadi. Kedua, dalam memproduksi sebuah film harus mengetahui darimana mendapat dana. “Seperti halnya film Atambua 39º Celcius tentang Timor Leste, ada badan funding yang mau mendanai film sejenis itu. Dana produksi film ini didapat melalui crowdfunding,” kenangnya.

Film produksinya terkadang dianggap sebagai film idealis dan tidak bertujuan komersial. Ia tidak ingin memosisikan pembuat film yang idealis dan komersial. Menurutnya, ada kesalahpahaman dalam mengartikan keduanya. “Ketika dikatakan komersial ada kesan, film dibuat secara cepat tanpa memikirkan kualitasnya. Membuat film komersial justru harus berkualitas dans ulit,” kata wanita lulusan IKJ ini. Ia lebih memilih istilah film dengan mass audience appeal dan film untuk niche market.

Mira sebagai produsen film harus berebut membuat film yang terbaik untuk penonton yang dituju. Untuk itu, sangat penting bagi seorang produser film memiliki data dan pengalaman yang kuat. Insting apakah sebuah film memiliki mass audience appeal atau tidak. Ada banyak hal yang membuat film sukses dan memiliki daya tarik penonton yang banyak.

“Pertama, cerita harus bagus karena skenario menjadi kunci keberhasilan sebuah film. Faktor kedua adalah penentuan aktor yang tepat. Skenario yang bagus jika dimainkan oleh aktor yang kurang tepat jadi tidak bagus juga. Begitu juga dengan sutradara, penunjang produksi, dan promosinya,” jelasnya.

Mengenai strategi promosi, Mira sangat memahami produsen harus mempromosikan ke target penonton yang tepat. Pemilihan pasar yang dituju dan media ruang menjadi salah satu cara memperkenalkan film tersebut. Dengan bujet promosi yang besar semakin membuat orang akan sadar adanya film tersebut.

Hari pertama penayangan film menjadi masalah yang krusial karena word of mouth sangat penting. “Dalam film, rekomendasi dan komentar penonton sangatlah penting,” ujarnya. Pada akhirnya, seperti Mira yakini, film dengan mass audience appeal itu harus berkualitas agar menjadi bahan pembicaraan yang positif.

Reportase: Herning Banirestu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved