Management Trends

CBF Indonesia Rangkul Stakeholder Bangun Indonesia

CBF Indonesia Rangkul Stakeholder Bangun Indonesia

“Bukan hanya acara seperti pada umumnya, tapi melalui CEO Business Forum (CBF) Indonesia ini para CEO, pengusaha di negeri ini harus memberi kontribusi untuk Indonesia. Buatlah karya dan inovasi yang bermanfaat,” ujar Jahja B. Soenarjo, Ketua CBF Indonesia ketika ditemui dalam acara 1th anniversary CBF di Jakarta.

Masih berusia muda, komunitas yang berdiri tanggal 1 Juni 2016 ini bermula dari obrolan di aplikasi Whatsapp Group. Group ini didirikan oleh Jahja B Soenarjo, seorang konsultan bisnis dan entrepreneur yang memiliki passion kuat untuk membangun komunitas yang dapat memberikan manfaat bagi bangsa dan negara, khususnya di kalangan petinggi dunia bisnis.

Awal berdirinya memang cukup sulit dan tidak memiliki banyak anggota mengingat penerimaannya ke dalam komunitas cukup selektif. Bahkan pembicara-pembicara motivasi yang melabel diri sebagai CEO pun tidak mudah diterima bila hanya menggunakan sebagai ajang promosi seminar. “Kami lebih kepada sharing dan networking, berbagi pengalaman, pembelajaran bersama, peluang bisnis dan membangun sinergi, dan aktivitas sosial,” tambahnya.

Komunitas pun kerap kali mengadakan jumpa darat besar maupun jumpa darat kecil di Jakarta, Surabaya bahkan di Cikidang Plantation Sukabumi, milik pengusaha Budi Handoko. Dalam acara-acaranya, CBF juga mengundang tamu ataupun narasumber yang kompeten untuk berbagi, ataupun sharing sesama pelaku bisnis, termasuk mengundang Duta Besar dari negara sahabat, seperti Dubes Ethiopia untuk Indonesia.

Tidak hanya beranggotakan pengusaha saja, tetapi juga CEO, pengamat, hingga pejabat pemerintahan seperti Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia. Adapula Tantowi Yahya (sekarang Duta Besar RI untuk New Zealand) dan Candra Darusman– saat ini bermarkas di Singapura untuk World Intellectual Property Organizaation, di bawah PBB), yang sangat mendorong berdirinya komunitas CBF ini kepada sang pendiri, Jahja. Mereka juga merasakan perlunya wadah para eksekutif yang memahami pentingnya membangun karkater dan perilaku, lebih daripada modal.

Para pengusaha maupun eksekutif termuka yang tercatat di dalamnya terdapat Hengky Setyawan (pemilik Telesindo Group), Johnnie Sugiarto (Eljohn Group dan pebisnis senior di bidang pariwisata), Paulus Bambang (eksekutif puncak Group Astra), Iwan Lukminto (Sritex Group), Hardianto Atmaja (Garudafood Group), Joko Mogoginta (Tiga Pilar Group), Ronald Walla (Wismilak Group).

Bahkan pemain UKM yang sedang berkembang seperti Tirta Ayu (spa Indonesia yang buka di Afrika hingga 5 gerai, Philippina 2 gerai dan Singapura 1 gerai). Tidak ketinggalan Rumah Snack Mekarsari dari Sidorajo dan Bakmi Naga yang melegenda dengan 100 gerai seantero Nusantara. Kini anggota CBF berasal dari berbagai kota di Indonesia dan sudah mencapai hampir 200 orang dan terus bertambah.

Saat ini kepengurusan sementara telah dirumuskan dengan Ketua Umum Jahja B Soenarjo, Sekretaris Jendral Susanty Wijaya, Bendahara F. Lian Ce, Dewan Kehormatan diusulkan adalah Menteri Pariwisata, Menteri Kominfo, dan Menteri Perdagangan. Dewan Penasihat telah menyanggupi yaitu Tantowi Yahya dan Kemal Effendi Gani. Sementara Dewan pakar akan mengundang beberapa akademisi dan pebisnis senior.

Ke depannya CBF ingin membangun komunitas ini dengan lebih melembaga dan menjadi organisasi berbadan hukum yang akan segera diresmikan dan siap menjalin hubungan dengan klub atau organisasi serupa di luar negeri. Yang mulai dijajaki adalah dengan Singapura dan Malaysia, dan tentunya dengan Selandia Baru. “CBF berharap dapat bekerjasama dan memberikan masukan kepada organisasi-organisasi profesi lainnya (GAMPMMI, APINDO, KADIN, dll) atau menjadi semacam lembaga think-tank yang dapat memberikan masukan kepada pemerintah,” kata Jahja.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved