Technology Trends

Charoen Pokphand Rambah Bisnis Platform Keuangan dan Niaga-El

Calindra Rio Da Cunha – Direktur Love Indonesia, platform digital PT KAS Antarsolusi yang merupakan anak usaha Charoen Pokphand

Perusahaan peternakan ayam terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, Charoen Pokphand melebarkan sayap bisnisnya ke bidang teknologi digital. Kampiun asal Thailand ini membangun sebuah platform digital yang menyediakan solusi keuangan (pengiriman dan pembayaran) sekaligus menjadi tempat jual-beli produk-produk pangan olahan produksinya sendiri.

Platform yang lahir pada Agustus 2019 lalu itu dinamai Love, dibangun sebagai anak usaha dari Charoen Phokpand dan sudah beroperasi di Thailand, Filipina, Myanmar dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, Love Indonesia berjalan di bawah PT KAS Antarsolusi.

Direktur Utama Love Indonesia, Calindra Rio Da Cunha, menjelaskan khusus untuk pasar Indonesia, pihaknya akan fokus menggarap segmen B2B. “Kami fokus menggandeng mitra dari kelompok pelaku usaha UMKM seperti pemilik toko dan warung, ini akan lebih mudah untuk penetrasi pasar lebih luas,” jelas Calindra.

Sejak diluncurkan pada Agustus 2019 lalu, hingga kini Love Indonesia sudah memiliki 2000 agen dengan rata-rata 10 ribu transaksi per hari. Transaksi tersebut meliputi empat pilar layanan yang disediakan platform ini yakni love credit atau remitance, payment, financial dan e-commerce yaitu Love Market. “Kami juga punya deposit, tetapi bukan wallet, deposit ini untuk transaksi-transaksi seperti BPOB, misalnya pulsa elektronik, listrik, tiket serta lainnya,” jelasnya.

Sementara itu untuk Love Financial, Calindra mengaku pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa perusahaan fintek seperti asuransi, P2P lending dll. Kelak solusi finansial ini juga ditujukan untuk mitra Love Indonesia untuk mendukung modal usaha.

Saat ini untuk memulai menjadi mitra Love Indonesia, cukup dengan mengunduh aplikasi Love Indonesia di smartphone dan mengisi deposit mulai dari Rp 100 ribu. “Bahkan tanpa harus jualan pun sudah dapat benefit, misalnya mitra bisa membeli produk-produk yang Charoen Phokpand dengan harga lebih murah di Love Market, jadi kami konsepnya adalah bagaimana agar orang mau berbisnis meski dengan modal kecil,” lanjut Calindra.

Khusus untuk layanan remitance dan payment , menurut Calindra, Love Indonesia memiliki kelebihan dibanding platform serupa lainnya yakni ada pilihan transaksi dengan tunai ataupun non-tunai. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah semua orang untuk melakukan pembayaran. “Jadi misalnya ada orang yang memiliki uang tunai untuk membayar tagihan atau transfer ke orang lain maka dia bisa menyetorkannya ke mitra Love, selanjutnya si penerima bisa memilih menerima pembayaran atau kiriman uang tersebut dalam bentuk tunai atau non-tunai, “ jelasnya.

Strategi ini diambil untuk tetap bisa merangkul 68% orang Indonesia, yang memiliki rekening bank tetapi belum mampu bertransaksi non-tunai karena tidak memiliki saldo yang cukup. Calindra mencontohkan para buruh pabrik yang sudah menerima pembayaran gaji melalui rekening bank tetapi langsung ditarik seluruhnya saat hari-H penggajian, hingga hanya tersisa minimum saldo. “Dengan sistem seperti ini, orang-orang seperti buruh pabrik masih tetap bertransaksi,” jelasnya.

Untuk mendukung operasional dan penetrasi pasar lebih luas, Love Indonesia kini memiliki 12 kantor cabang di seluruh Indonesia, selain Indonesia dan tiga negara Asia tenggara, kedepan Love juga akan membuka layanannya di Malaysia, Vietnam, Laos dan Australia. Khusus untuk Indonesia, Calindra mengaku menargetkan akan capai 100 ribu mitra hingga akhir 2020 ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved