Business Research Management Trends zkumparan

Citilink Jadi LCC Asia Pertama yang Raih 4-Star Airline Skytrax

Maskapai berbiaya hemat (Low Cost Carrier/LCC) Citilink Indonesia memperoleh penghargaan 4-Star Airline dari Skytrax.

Prestasi ini menjadi sebuah pintu untuk membuka peluang di pasar regional. Skytrax, lembaga pemeringkat penerbangan global independen asal Inggris ini untuk pertama kalinya memberikan predikat tersebut kepada Citilink Indonesia untuk kelas penerbangan LCC.

Penghargaan ini diberikan pada acara Singapore Airshow 2018 yang di gelar di Changi Exhibition Center (8/2/2018). “Citilink Indonesia mengawali tahun 2018 dengan berhasil mengibarkan nama bangsa di industri aviasi global lewat diraihnya sertifikasi Bintang Empat dari lembaga pemeringkat dan sertifikasi yang diakui dunia, Skytrax,” kata Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo di Bali (13/2/2018).

Peringkat 4-Star Airline bagi kelas LCC juga diraih oleh maskapai Eropa, Norwegian Air dan Easy Jet asal Inggris. Penilaian yang diberikan Skytrax berdasarkan kualitas produk onboard, layanan staf, dan layanan bandara (Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta). Pencapaian ini di kancah global ini tidak luput dari sumbangsih dari seluruh lini operasional Citilink.

Menurut CEO Skytrax, Edward Plaisted, Citilink adalah contoh bagus dari kombinasi antara kualitas dan nilai untuk menciptakan sesuatu yang hebat. Pemberian peringkat maskapai LCC ini selain dari kualitas produk dan layanan, juga dengan mempertimbangkan tarif yang lebih rendah dan penilaian biaya tambahan opsional hingga aspek keselamatannya. Sertifikasi oleh Skytrax melalui proses audit sejak tahun 2014 hingga awal 2018 sesuai standar dan ketentuan dan menjadikan Citilink sebagai LCC pertama di Asia dan ketiga di dunia.

Menjadi peringkat 4-Star Airline ini memang telah ditargetkan oleh Juliandra. Harapan ini sejalan dengan target pertumbuhan angka penumpang Citilink 2018 yaitu pangsa pasar 15% dengan jumlah penumpang sekitar 16 juta orang. “Dengan pencapaian ini, Citilink semakin memantapkan langkah ke depan untuk terus melakukan ekspansi bisnis di seluruh lini, seperti persiapan untuk membuka rute internasional serta beragam strategi bisnis lainnya untuk terus menjadi LCC terdepan di dunia,” tambah Juliandra.

Rencananya Citilink akan membuka 2-3 rute baru internasional atau regional dengan memperbaiki hub yang berlokasi di Jakarta, Surabaya dan Makassar. Pencarian hub lain yang memiliki potensi, seperti di Sumatera atau Kalimantan juga dilakukan. “Kami harus melakukan restrukturisasi rute bersama Garuda Indonesia. Pertumbuhan bandara di Indonesia juga pasti memberi peluang bisnis yang baru dan menjadi pertimbangan kami dalam membuka rute baru ini,” ujar Juliandra dalam wawancara SWA untuk Agenda CEO.

Target 2018, top-line revenue diharapkan tumbuh 25-30%. Untuk pertumbuhan bisnis Citilink tahun 2018 akan menargetkan pangsa pasar 15% dengan jumlah penumpang sekitar 16 juta penumpang. Maskapai ini akan menaikkan semua indikator produksi di dalam rencana kerja 2018-nya dengan penambahan kapasitas produksi, namun tidak menambah jumlah pesawat. Optimalisasi dan utilisasi pesawat adalah cara yang digunakan.

Baca: Proyeksi Bisnis Citilink di 2018

Citilink sendiri telah berhasil mengembangkan strategi bisnisnya mulai dari pengalaman penerbangan yang unik dengan beragam signature meals, pembukaan sejumlah destinasi di Indonesia baru, dan kemudahan akses melalui sistem Teknologi Informasi terkini. Jumlah unit pesawat yang telah mumpuni, sebanyak 50 buah Airbus A320 dan lima unit A320 Neo, Citilink menargetkan untuk terus melebarkan sayapnya dengan membuka sejumlah rute internasional.

Prestasi Citilink lainnya adalah sebagai maskapai LCC terbaik dari ITTA (Indonesian Travel and Tourism Award) selama tujuh tahun berturut-turut, penghargaan Top IT 2017 untuk kategori IT Implementation on Tansportation Sector, sertifikat untuk pengangkutan Dangerous Goods dari Kementerian Perhubungan Indonesia serta penghargaan Manajemen Keselamatan Penyelenggara Jasa Angkutan Udara dari Kementerian Perhubungan Udara.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved