Coca-Cola Amatil Indonesia meneken perjanjian kerja sama dengan Dynapack Asia (Dynapack) untuk membangun fasilitas daur ulang yang akan menghasilkan Polyethylene Terephthalate (PET) di Indonesia.

Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz, menjelaskan bahwa kedua pihak k telah membentuk tim yang bersama-sama bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing perusahaan dalam proses produksi dan daur ulang, sebagai bagian kajian fasilitas ini.

“Kerja sama dalam bentuk joint venture ini merupakan langkah nyata kami terhadap kelestarian lingkungan hidup. Ini melalui pendekatan yang lebih berkelanjutan terhadap plastik dan ekonomi sirkular dengan mengolah kembali limbah PET berkualitas rendah menjadi PET berkualitas tinggi, sesuai standar kemasan PET untuk produk makanan,” kata dia.

Langkah ini dianggap signifikan untuk menuju kemandirian material plastik yang dipakai. Selain itu, langkah ini juga memastikan terjadinya siklus tertutup (closed-loop) untuk kemasan plastik minuman di Indonesia.

Kadir menambahkan bahwa penggunaan plastik daur ulang dapat mengurangi jumlah resin plastik baru yang digunakan perusahaan sebanyak 25.000 ton setiap tahun pada tahun 2022. Hal ini sejalan dengan agenda prioritas nasional melalui kemitraan aksi plastik nasional (National Plastic Action Partnership/NPAP) dalam mengurangi sampah plastik hingga 70 persen di lautan pada tahun 2025 mendatang.

“Kami telah menandatangani komitmen global dengan Ellen McArthur Foundation untuk menggunakan setidaknya 25% bahan resin daur ulang dalam produk kemasan kita pada tahun 2025. Fasilitas daur ulang resin PET ini merupakan upaya kami dalam mencapai komitmen Perusahaan,” kata Tirtadjaja Hambali, Presiden Direktur Dynapack Asia.

Selain pembangunan fasilitas daur ulang PET, keduanya juga mendorong banyak komunitas untuk membantu mengumpulkan dan mendaur ulang kemasan minuman, termasuk salah satunya melalui insiatif Bali Beach Clean-Up.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id