Trends Economic Issues

Cotton USA Dorong Transformasi Industri Tekstil Indonesia Pasca Pandemi

Guna mengedukasi dan mendorong transformasi industri tekstil di Indonesia pasca pandemi Covid-19, Cotton Council International (CCI) Indonesia, asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas Amerika Serikat (AS) dan produk kapas manufaktur di seluruh dunia dengan merek dagang Cotton USA, kembali mengadakan seminar online yang ketiga kalinya.

Seminar virtual yang diadakan pada 15 Desember 2020 itu mengangkat tema “Future Fashion Trends of Textiles made of US Cotton- 2020”. Seminar ini dihadiri oleh Dr. Anh Dung (Andy) Do selaku perwakilan CCI di Indonesia, Bruce Atherley selaku Executive Director dari CCI dan Jane Singer selaku Managing Director dari Inside Fashion, Hong Kong.

Andy mengungkapkan, Cotton USA berkomitmen untuk meningkatkan perhatian publik terhadap pentingnya kapas berkualitas tinggi, terutama kapas asal AS yang sudah digunakan sebagai material dasar pembuatan bahan dari berbagai merek fashion internasional di dunia, termasuk di Indonesia. Dengan adanya pandemi ini, pihaknya turut berkontribusi dalam mendorong transformasi industri tekstil nasional, sehingga para pelaku industri dapat beradaptasi dengan baik di era new normal.

Pada webinar ini dipaparkan tentang U.S. Cotton Trust Protocol (USCTP) yang menetapkan standar baru untuk kapas yang ditanam secara lebih berkelanjutan. USCTP merupakan pelengkap program-program keberlanjutan yang sudah dibuat sebelumnya dan didesain untuk sejalan dengan lingkungan pembudidayaan massal kapas Amerika Serikat. Tujuan dari program ini adalah untuk membuktikan, mengukur, dan memverifikasi kredensial keberlanjutan yang terus meningkat dari kapas AS.

“USCTP adalah wujud dukungan bagi para pelaku industri garmen dan merupakan pelengkap program keberlanjutan yang ada dan dirancang dari bawah ke atas agar kompatibel dengan lingkungan pertanian massal kapas AS,” ujarnya.

Dengan bergabung program ini, anggota dapat membuktikan, mengukur, dan memverifikasi bahwa mereka membeli serat yang diproduksi secara berkelanjutan, berkualitas, dan bahwa rantai pasokan dari lapangan ke pabrik bebas dari risiko lingkungan dan sosial. Hal ini telah dibuktikan melalui melalui Field to Market, diukur dengan Fieldprint Calculator dan diverifikasi dengan Control Union Certifications yang dilengkapi dengan teknologi terbaik

Bruce Atherley selaku Executive Director dari CCI yang turut hadir dalam acara seminar ini menyampaikan, USCTP yang dapat diberikan kepada pelaku industri adalah peningkatan ketersediaan sumber kapas dan keragaman yang belum pernah ditawarkan sebelumnya. “Walaupun dengan adanya pandemi Covid-19, kami juga ingin memberikan sistem yang ramah pengguna dan dapat memberikan data yang diverifikasi dan berkualitas sehingga para pelaku industri dapat beradaptasi dengan perubahan perilaku dan tren konsumen,” jelas Bruce.

Seminar ini juga bertujuan untuk membuat para pelaku industri Indonesia lebih mengetahui manfaat menjadi anggota Cotton USA Licensing Program dan menggunakan label Cotton USA. “Lebih 3,8 miliar produk telah membawa nama Cotton USA sejak 1989. Label ini dalah tanda kepercayaan dan kualitas yang kuat bagi konsumen, dapat untuk digunakan pada produk yang terbuat dari setidaknya minimum 51% kapas AS. Nyatanya, hasil penelitian mengenai hang tag menunjukkan bahwa label Cotton USA lebih diminati daripada tag “100% katun”,” ujar Andy.

“Pemahaman yang baik akan pentingnya penggunaan kapas asal AS yang berkualitas akan membantu pengusaha lokal dalam pelaku industri di Indonesia dalam mengembangkan bisnisnya. Terutama pasca pandemi di mana para pelaku industri harus melakukan penyesuaian pada bisnis mereka dan mengikuti perubahan tren yang ada.,” ungkap Andy.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved