Bisnis perawatan kecantikan dan tubuh mengalami kenaikan signifikan pada dua tahun terakhir. Kondisi ekonomi yang relatif stabil di Indonesia, merangsang penyerapan jumlah tenaga kerja yang berimbas pada peningkatan jumlah kelas menengah. Ditambah dengan meningkatnya paparan informasi mengenai tren kecantikan dan perawatan tubuh melalui internet dan media lainnya, konsumen semakin berminat mengonsumsi produk-produk perawatan dalam upaya memperbaiki penampilan, termasuk produk-produk pendukungnya.

Salah satu yang menjadi fenomena di Indonesia adalah tren pemutihan kulit. Bruce Byers, Vice President Asia Pacific Sales Cynosure, mengatakan, industri pemutihan kulit di Asia bernilai jutaan dollar AS. Banyak wanita Asia yang ingin memiliki kulit putih.

Di Indonesia, kulit putih dianggap sebagai simbol status sosial serta kecantikan. Sebaliknya, kulit gelap dianggap inferior dan entah mengapa selalu dipandang kotor, jelek, atau bahkan tidak sehat. Ironisnya, isu ini dimanfaatkan oleh sebagian orang tidak bertanggung jawab dengan menambahkan zat hidroquinone serta merkuri yang berbahaya bagi kesehatan kulit.

Melihat kecenderungan tren ini, Bruce menilai bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar yang menarik dan potensial. Apalagi melihat pertumbuhan permintaan produk dan layanan estetika yang meningkat, menjadikan Cynosure, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang peralatan medis untuk prosedur dan aplikasi bedah presisi estetika menawarkan teknologi menarik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Indonesia merupakan pasar yang prospektif di mana permintaan akan produk-produk dan layanan estetika sedang meningkat. Banyak wanita Indonesia pergi ke salon-salon kecantikan untuk mengatasi permasalahan kulit mereka. Konsumen dari kalangan atas cenderung pergi ke Korea dan Singapura untuk mendapatkan jasa layanan kecantikan yang sebenarnya bisa mereka dapatkan di Indonesia,” tutur Bruce.

Salah satu yang menjadi andalan Cynosure adalah PicoSure Picosecond, teknologi laser yang tidak mengandalkan efek thermal dan hanya merangsang efek fotomekanis dalam kulit. Teknologi ini mendukung proses peremajaan kulit yang komprehensif serta ideal untuk memutihkan pigmentasi tanpa efek samping dengan resiko yang lebih rendah. Pigmentasi paska-inflamatoripun hanya memerlukan masa pemulihan lebih pendek.

Tidak hanya itu, Cynosure juga berhasil menciptakan SculpSure teknologi laser terbaru untuk body contouring. Uniknya teknologi ini hanya hanya memerlukan waktu 25 menit sehingga menjadi perawatan kulit yang sangat efisien. Setelah dilakukan serangkaian tes pada pasien, lebih dari 90 persen pengguna memberikan respon yang positif.

“Kami melihat terjadi kenaikan permintaan pasar layanan laser estetika di Asia. Cynosure berkomitmen untuk memfasilitasi lebih banyak lagi sumber daya ahli di bidang ini agar bisa menyediakan solusi tercanggih dengan teknologi yang lebih baik bagi konsumen. Sebagai merk terdepan di industri ini yang sudah berpengalaman selama 25 tahun, Cynosure akan terus memperluas varian produk berbasis sains dan teknologi untuk melayani kebutuhan pasar yang dinamis,” ujar Byers menutup pembicaraan. (EVA)