Rabu, 1 Maret kemaren Daihatsu Motor Corporation—Daihatsu—tepat berulang tahun yang ke-110. Yang menarik, dua bulan sebelum berultah, penjualan Daihatsu melalui PT Astra Daihatsu Motor (ADM—mencatat penjualan yang signifikan sebanyak 15.826 unit. Jumlah yang cukup baik di awal tahun di tengah persaingan bisnis otomotif yang sangat kompetitif. Selain itu, perusahaan otomotif yang dikenal sebagai produsen mobil-mobil kecil ini tetap eksis dan justru makin moncer dalam sepuluh tahun terakhir ini baik di Jepang, Malaysia maupun Indonesia.

Menurut President Daihatsu Motor Company, Masanori Mitsui, Daihatsu telah melalui reformasi bisnis secara struktural untuk bertahan di lingkungan yang tidak kondusif. Seperti, global financial crisis, kesulitan K-car di Jepang dan persaingan ketat baik di Indonesia dan Malaysia. “Terutama pada 10 tahun terakhir yang tentunya sangat dipengaruhi dengan kondisi politik dan ekonomi global,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Maret 2017.

Mitsui menambahkan, dengan kondisi tersebut Daihatsu justru melihat kesempatan dan peluang untuk bisnis baru. Caranya dengan mengembangkan mobil kompak “value-for-money” dengan terus mengembangkan keunggulan Daihatsu serta menggunakan dasar-dasar K-car yang telah diakui dengan baik oleh Toyota. Kei Car atau Keijidosha dalam bahasa Jepang adalah mobil dengan dimensi panjang tidak lebih dari 3,5 meter, tidak lebih lebar dari 1,5 meter dan tidak lebih tinggi dari dua meter. Tak hanya dimensinya yang mungil, kapasitas mesinnya pun dibatasi tidak lebih dari 660 cc dengan tenaga maksimum hanya sekitar 63 hp.

Daihatsu telah diakusisi dan menjadi perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Toyota per 1 Agustus 2016 lalu. Pada 1 Januari 2017, perusahaan mendirikan “Emerging-market Compact Car Company”, yaitu suatu perusahaan cross-sectional yang bertanggung jawab atas pengembangan mobil kompak untuk negara berkembang. Lewat perusahaan ini Daihatsu akan memproduksi mobil value-for-money yang lebih menarik secara tepat waktu. “Yakni dengan menerapkan kekuatan cara berpikir yang berorientasi pada pelanggan dengan struktur biaya yang mampu memberikan harga dan nilai yang dapat diterima oleh seluruh pelanggan, bersama dengan Toyota,” kata Mitsui

Daihatsu didirikan pada 1907 dan mulai masuk ke Indonesia pada 1962 dengan menghadirkan Bemo atau becak motor sebagai angkutan umum menjelang pelaksanaan Asian Games IV di Jakarta. Meski sudah lebih dari 50 tahun beroperasi, Bemo masih eksis hingga kini dan dapat ditemui di beberapa tempat di Jakarta antara lain di Kawasan Bendungan Hilir. Bemo telah membuktikan kekuatan dan ketangguhan mesin Daihatsu. (Rian S/Tempo.co)

https://bisnis.tempo.co/