Penyedia platform dompet digital, PT Espay Debit Indonesia Koe (PT EDIK) sebagai pemilik merek Dana terus memanfaatkan penggunaan data sebagai aset penting untuk meningkatkan kualitas layanan transaksi nontunai secara digital. Transaksi digital mampu memberikan aktivitas data dan analisis secara real-time kepada perusahaan yang berdampak pada peningkatan produktivitas, efisiensi, dan kompetensi bisnis.

Adopsi layanan pembayaran digital yang menjadi sarana baru bagi masyarakat saat bertransaksi kian meningkat seiring berjalannya waktu. Melalui pemanfataan big data, Dana berusaha mempertahankan bahkan meningkatkan kenyamanan, keamanan dan keandalan platform-nya. “Dana sebagai perusahaan fintech memandang data sebagai sesuatu yang sangat penting. Data yang kami peroleh atas dasar consent pelanggan diharapkan bisa membantu ekosistem pembayaran nontunai digital,” ujar Chief Financial Officer Dana, Yattha Saputra saat ditemui dalam konferensi Future of Finance: AI & Data, di Jakarta, (20/11/2019).

Data berupa transaksi digital dapat menunjukan preferensi dan perilaku kebiasaan pengguna. Dana yang berbasis open-platform dapat dengan mudah dimanfaatkan sebagai enabler transformasi digital bagi dunia usaha dari berbagai industri. Kapabilitas Dana dalam mendukung terselenggaranya transaksi nontunai digital dapat dimanfaatkan untuk mengakselerasi produktivitas bisnis mereka.

Contoh lainnya, Dana bisa melakukan analisis tentang risiko dan keamanaan dari suatu transaksi. Analisis tersebut didasari pada berbagai atribut, misalnya data konsumen, transaksi historis dan pola perilaku konsumen. “Penerapan manajemen risiko untuk menjaga keamanan pelanggan dan mempermudah penilaian terhadap potensi fraud,” tambahnya.

Upaya ini dijalankan Dana untuk memperluas budaya bertransaksi nontunai serta mendorong bisnis melakukan transformasi digital. Adapun hingga Kuartal III-2019, jumlah pengguna Dana tercatat sudah mencapai 30 juta orang dengan jumlah transaksi rata-rata sekitar 1,5 – 2 juta per hari. Sementara jumlah merchant yang sudah menggunakan platform ini mencapai sekitar 30 ribu outlet.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id