Technology Trends

Datascrip Ajak Mitra Siap Menyongsong New Normal

Merry Harun, Canon Business Unit Director Datascrip (kiri atas)

Jika tidak ada perpanjangan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta dan daerah-daerah Zona Hijau lain, maka tanggal 8 Juni 2020 akan mulai diberlakukan New Normal. Itu artinya, semua pihak mulai beradaptasi dengan protokol kesehatan dalam beraktivitas di perkantoran, tempat kerja, fasilitas publik, pusat perbelanjaan, pasar, transportasi umum dan lainnya.

Untuk mendukung pelaksanaan New Normal, pemerintah juga berkomitmen mengalokasikan dana stimulus sekitar Rp700 triliun. Tujuannya agar ekonomi mulai bergerak sembari menekan jumlah orang yang terinfeksi Covid-19. Maklum selama PSBB kegiatan ekonomi nyaris lumpuh. Kegiatan sekolah, perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan lainnya ditutup sementara.

“Dalam kondisi Covid-19, hampir kita semua looser. Bisnis ritel tinggal 5%, perhotelan tersisa 5%, Food & Beverage meski bisa order online cuma tinggal 10-30%. Sementara yang tumbuh sektor kesehatan & farmasi, logistik serta kebutuhan pokok masyarakat, ” jelas Yongki Susilo, Consumer & Ritel Strategist, dalam acara Halal Bihalal Virtual yang diselenggarakan oleh PT Datascrip bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Juni.

Meski demikian, Yongki mengajak masyarakat dan pelaku bisnis untuk optimistis. ” Bagi pelaku bisnis ritel, kuncinya adalah harus pintar me-manage customer. Tidak perlu khawatir, kita akan pulih pelan-pelan. Jaga protokol kesehatan yang ketat dan bantu TNI – Polri untuk melancarkan New Normal,” kata Yongki menyarankan.

Ya, menyambut era normal baru di berbagai kota di Indonesia, Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digital Canon di Indonesia berkomitmen untuk terus bersinergi dan mendukung para mitra dan rekanannya lewat langkah-langkah positif. Salah satunya adalah kegiatan berbagi informasi dan pengetahuan mengenai fakta pasar yang ada saat ini, serta langkah yang tepat dalam menyambut era normal baru dengan tetap mempertahankan semangat Pancasila.

Kegiatan Halal Bihalal bersama Canon digelar secara daring/online hari ini (1/6/2020). Pertemuan virtual yang dihadiri peserta dari berbagai daerah di Indonesia ini menghadirkan para pembicara yang kompeten di bidangnya, yaitu Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi selaku Kapolda Riau yang berbagi wawasan tentang bagaimana kita seyogyanya menyambut New Normal dengan semangat Pancasila. Lalu, Yongki Susilo berbagi informasi tentang tren pasar dan konsumen pasca-Covid-19, serta James Gwee, Indonesia’s Favorite Trainer & Speaker yang memberikan tips bagaimana langkah kita mempersiapkan diri untuk memasuki era normal baru.

Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah mengubah dan memengaruhi banyak hal, mulai gaya hidup, kondisi sosial hingga perekonomian di seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Datascrip, khususnya unit bisnis Canon, berharap sinergi yang kuat dengan para mitra dan rekanannya dapat terus dikembangkan di era normal baru untuk mempertahankan posisi produk Canon sebagai pemimpin pasar di industri pencitraan digital di Indonesia.

“Acara Halal Bihalal bersama Canon ini menjadi momen untuk berkumpul secara virtual dan memperkuat sinergi dengan para mitra dan rekanan kami sekaligus berbagi informasi dan pengetahuan mengenai fakta pasar yang ada saat ini serta dapat mengambil langkah tepat dalam menyambut era normal baru dengan tetap mempertahankan semangat Pancasila,” ujar Merry Harun, Canon Business Unit Director Datascrip.

Dalam kesempatan yang sama James Gwee menuturkan, pebisnis harus berani membuat keputusan yang tepat berdasarkan realitas.”Tentukan prioritas bisnis yang tepat berdasarkan fakta. Jangan berdasarkan halusinasi atau katanya,” jelas James menegaskan.

Ada 6 langkah yang bisa dilakukan dalam prioritas pengambilan keputusan itu selama New Normal di mana bekerja tidak harus 100% offline. Pertama, work from home tetap bisa dilakukan di era PSBB atau New Normal. Jadi, lebih efektif dan efisien. Kedua, new group buying. Bagaimana membuat grup-grup baru untuk melakukan pembelian. Ketiga, new way buying & selling. Bagaimana orang sale terbiasa menjual produk secara virtual melalui tayangan video atau video call. Demikian juga pembelinya. Keempat, new set of selling skills. Artinya, orang sale belajar skill baru berjualan tanpa kontak fisik hingga closing. Keenam, new way to divide teritories. Dengan kata lain, aktif melakukan penjualan secara online ke luar daerah-daerah untuk perluasan pasar.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved