Business Research Trends

DBS CIO Insights Paparkan Harapan Baru di 2021

Chief Investment Officer DBS Bank, Hou Wey Fook

Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat menantang. Krisis pandemi Covid-19 yang terjadi sekali selama satu abad ini dibarengi dengan penutupan ekonomi global merupakan hal yang tidak biasa secara global.

“Dengan kebijakan pelonggaran (Quantitative Easing) yang amat suportif dari Federal Reserve, indeks saham global yang jatuh sekitar 35% dari puncaknya di awal tahun malah mencatat peningkatan sebesar 14% di akhir tahun (per 10 Desember 2020). Selain itu adanya peningkatan harga dari obligasi korporasi menyebabkan penurunan tingkat credit spread,” ujar Chief Investment Officer DBS Bank, Hou Wey Fook.

Lantas, kemana kita akan melangkah? DBS CIO melihat adanya perkembangan positif di tahun 2021. Perkembangan vaksin yang baik memberikan harapan bahwa ekonomi global dapat kembali pulih. Hal ini terlihat dengan adanya pemulihan dalam pendapatan korporasi di tahun 2021 yang disebabkan oleh berkurangnya kebijakan penutupan wilayah serta adanya pembukaan wilayah secara perlahan. Di saat yang bersamaan, kebijakan stimulus dari pengeluaran fiskal dan suku bunga riil yang negatif dapat mendukung pemulihan perekonomian.

Pasar modal juga mulai berangsur pulih seiring dengan saham bernilai rendah mulai bertumbuh, seperti industri pariwisata, serta perbankan dan saham energi. Hal terpenting ialah rotasi ini menghasilkan “perluasan” pasar, dimana tidak hanya dikuasai oleh Big Tech saja. Menurut DBS CIO, ini merupakan dinamika yang sehat dan menuju pertumbuhan yang berkelangsungan.

DBS CIO menyarankan masyarakat untuk tetap berinvestasi dengan Barbell Strategy, di mana berfokus pada dua hal: pertumbuhan nilai aset dan pendapatan. Portofolio Barbell telah mencatat pertumbuhan sebesar 17%, lebih tinggi 6% dari index sebelumnya yang terdiri dari 50% saham global dan 50% obligasi global (per 10 Desember 2020).

Dari sisi pertumbuhan, DBS CIO menyarankan untuk membeli dari perusahaan I.D.E.A – Inovator, Pembaharu (Disruptor), Pembuka Kesempatan (Enabler), dan Penyadur (Adapter). Perusahaan ini akan beradaptasi dengan cepat menuju ekonomi digital. DBS CIO juga menambahkan “Vaccine Winners”, perusahaan yang sangat terdampak oleh pandemi. Dari sisi pendapatan, tetap menggunakan obligasi BBB/BBdan saham deviden seperti Singapore REITs.

Pada triwulan ini, DBS CIO meliput kesempatan mengenai I.D.E.A dan inovasi di bidang bioteknologi.

“Jadi, dalam situasi pandemi ini, poin pertama masih ada titik terang di ujung perjalanan. Perkembangan vaksin yang membuahkan hasil positif telah memberikan harapan bagi perekonomian global untuk kembali ke normal, dimana banyaknya negara sudah mulai membuka kembali wilayahnya,” jelas Hou Wey Fook.

Selain itu, poin kedua rotasi nilai menandakan penguatan berkelanjutan . Pasar modal telah memasuki zona sehat dimana saham bernilai rendah mulai bertumbuh. Tetap berinvestasi dengan portofolio Barbell yang meliputi pertumbuhan nilai di sisi yang satu dan pendapatan di sisi yang lain.

Poin ketiga adalah I.D.E.A untuk pertumbuhan. Pertumbuhan positif terjadi di perusahaan Inovator, Pembaharu (Disruptor), Pembuka Kesempatan (Enabler), dan Penyadur (Adapter). Di sisi yang sama, pertumbuhan positif juga terjadi pada “Vaccine Winners”, yang meliputi perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, properti Asia, perbankan global, dan saham energi.

Poin keempat, obligasi untuk pendapatan. Langkah Bank Sentral AS memasukkan obligasi korporasi ke dalam perangkat kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing) mengindikasikan obligasi korporasi sebagai aset yang menghasilkan pendapatan “aman”. Titik manis dalam hal rasio imbal hasil/tingkat gagal bayar (yield/default rate ratio) adalah kredit berperingkat BBB/BB di Asia dan Eropa. Periode portofolio dipertahankan rata-rata selama 5 tahun.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved