Sebanyak 8 fintech lending baru telah terdaftar di OJK, yaitu Indodana, PinjamModal, DanaRupiah, Taralite, Julo, Pinjamwinwin, Alami, dan AwanTunai.

Dalam konferensi pers virtual oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) pada Selasa (02/06/2020), Ketua AFPI, Adrian Gunadi, mengatakan, tren fintech semakin meningkat. Untuk itu, fintech P2P lending harus menjaga kredibilitas industri.”

Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan Fintech OJK Munawar Kasan mengemukakan, status berizin adalah untuk menguji seberapa kemampuan fintech dalam melakukan perlindungan konsumen. “Jangan sampai setelah dapat izin, malah merugikan konsumen,” ujar Munawar.

Hingga saat ini, total pembiayaan fintech telah mencapai Rp 106 triliun, naik 186% yoy. Terhitung sudah ada 33 fintech berizin OJK yang tergabung di AFPI. Selain itu, asosiasi juga melakukan survey terhadap 143 platform fintech p2p lending di mana 61,5% dari peserta survey atau 88 fintek telah menerima permohonan restrukturisasi dari peminjam.

Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan AFPI, Tumbur Pardede, menjelaskan sisanya yaitu sebanyak 38,5% atau 55 fintek tidak mendapat permohon restrukturisasi dari peminjam. Sehingga, jumlah pengajuan yang disetujui yakni Rp 237 triliun yang dihimpun dari 674 akun/transaksi.

“Ini menandakan kebijakan pemerintah didukung penuh oleh p2p lending. Banyak upaya yang kami lakukan untuk mitigasi risiko saat masa sekarang mau new normal. Kami sedang mengantisipasi lonjakan pinjaman,” jelas Tumbur.

Tumbur menambahkan, secara keseluruhan terdapat 1,96 juta pengajuan restrukturisasi yang diterima oleh 88 platform fintech tersebut. Adapun total nilai pengajuan restrukturisasi adalah sebesar Rp 1,08 triliun yang dihimpun hanya dari 52 dari 88 platform. Sebanyak 674.068 atau 34% pengajuan disetujui, sebesar 1,281.381 pengajuan (65%) ditolak, sementara sisanya sebesar 7.054 atau 1% pengajuan sedang diproses.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id