Marketing Trends

Delifru Berani Menantang Produk Sirup Impor

Potensi pasar bisnis minuman sangat besar. Apalagi tahun 2016, jumlah orang yang jualan kopi atau minuman tidak sebanyak sekarang. Peluang itulah yang dibidik dengan jitu oleh Alvin Harijanto dkk dengan mengibarkan PT Delifru Utama Indonesia yang bergerak di bidang supplier bahan minuman di Tanah Air dengan brand Delifru.

“Waktu itu, kami sudah prediksi bahwa bisnis minuman akan booming dengan pertimbangan minuman tidak hanya menjadi kebutuhan penghilang dahaga, tapi juga bagian dari gaya hidup,” ujar Alvin Harijanto, salah satu pendiri dan pemilik brand Delifru yang didapuk sebagai Direktur PT Delifru Utama Indonesia. Benar saja, belakangan kedai kopi atau penjual minuman bermunculan bak jamur di musim hujan.

Latarbelakang Alvin memilih bisnis supplier bahan minuman lantaran selama ini produk sirup di Indonesia yang rasanya enak premium dikuasai oleh produk impor. Untuk itu, pihaknya bertekad membuat produk lokal dengan kualitas impor, tapi harga terjangkau. Lalu, lahirlah produk bahan minuman Delifru yang kini sudah popular di Indonesia.

Alvin bercerita tahun 2016 debut awal Delifru dimulai di industri makanan dan minuman nasional (food &beverage/F&B). Bisnis ini benar-benar dimulai dari nol. Kebetulan saat itu usaha Delifru dirintis Alvin bersama beberapa kolega di Surabaya.“Kami awalnya hanya bisa jualan 10 botol dalam sebulan. Kami tawarkan produk ke teman, kenalan, door to door ke toko – toko sampai akhirnya mereka percaya dengan menggunakan produk Delifru sebagai bahan pembuat minuman,” tutur Alvin dalam keterangan tertulis (23/8/2021).

Perjuangan itu terus berlangsung hingga dua tahun lamanya. “Kami tidak putus asa dan tetap optimistis bahwa bisnis Delifru akan prospektif. Untunglah, setelah dua tahun, keuangan operasional kami tidak minus lagi,” ujar Alvin dengan nada lega.

Delifru memiliki tiga produk andalan: sirup, powder drink dan boba. Juga, ada tiga brand yaitu Delifru, Arnav dan Bubuqu. Untuk sirup, pertama kali diluncurkan tahun 2016 hanya memiliki 8 rasa dan kini sudah meningkat jadi 31 rasa dengan base atau bahan dasar buah-buahan dan kopi. Untuk fruit, misalnya ada rasa mangga, strawberry, raspberry, leci, blue curacao dan lainnya. Untuk kopi ada rasa seperti hazelnut, vanilla, dan karamel.

Untuk produk powder drink Delifru dirilis tahun 2020 dengan 40 varian bercita rasa fruity dan milky. Untuk fruity ada rasa IGreen Apple, Strawberry, Manggo, Blackcurrant, Lime Honey dan sebagainya. Sementara milky ada Matcha Green Tea, Red Velvet, Cookies & Cream, Milk Tea, Taro, Thai Tea, dan lainnya. “Setiap bulan, kami pasti penambahan produk baru,” ujar Alvin.

Produk boba Delifru juga diluncurkan pada tahun 2020. “Saat ini kami sedang mengembangkan produk boba dengan proses memasak lebih cepat,” dia menambahkan.

Tak puas dengan pencapaian varian produk Delifru saat ini, ke depan Alvin siap menambah atau mengembangan SKU produk. Jika dipukul rata, pertumbuhan produksi Delifru mencapai 150% tiap tahun selama 5 tahun terakhir.

Harga produk Delifru bervariasi. Sirup mulai Rp72 ribu – 110 ribu ukuran 1 liter. Untuk ukuran 500 ml dipatok Rp37.950 – 57.750 di Jawa dan Bali. Rencananya akan diluncurkan juga ukuran lebih kecil 250 ml. Harga powder drink dibanderol Rp100 ribu – 209 ribu untuk premium dan regular Rp60.500 dengan ukuran 1 kg. Sementara, harga boba Rp27 ribu ukuran 1 kg.

Alvin mengaku produk Delifru memiliki sejumlah keunggulan. “Rasa produk kami sudah disesuaikan dengan selera lidah Indonesia. Selain itu bisa pesan rasa custom yang belum ada di Delifru dengan minimal pembelian 1.000 -2.000 botol. Juga, ada ada tim Riset & Development untuk berinovasi meluncurkan produk-produk baru. Produk kami setara kualitas impor, tapi harga lebih hemat 40-50%,” ucapnya mengklaim.

Selama tiga tahun terakhir fokus Delifru di bisnis sirup karena pasarnya bagus. Target pasar yang diincar adalah business to business (B2B) ke kafe, franchisor kedai kopi dan rumah makan, serta sedikit ritel.

Penjualan dilakukan secara online dan offline. Untuk online ada di marketplace Tokopedia dan Shopee serta official store dengan tiga brand andalan yaitu Delifru, Amav dan Bubuqu. Sedangkan offline di jaringan distributor yang ada di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Papua, plus Kalimantan. “Untuk konsumen Delifru mayoritas 80% di Jakarta, Surabaya, Malang, Bandung dan Solo. Sisanya 20% penjualan dari Bali, Sumatra, Kalimantan dan Papua,” dia menambahkan.

“Saat pandemi ini kami mem-push online marketing. Kami mulai sadar pentingnya digital marketing, sehingga kami bergabung dengan marketplace, memperbaiki akun media sosial seperti Instagram dan Facebook. Nantinya, kami targetkan penjualan online berkontribusi 20%,” jelasnya.

Dalam menjalankan bisnis ini, Alvin mengaku menemui sejumlah tantangan. “Sebagai new comer di bisnis bahan minuman itu untuk meyakinkan konsumen susah. Sebab, konsumen sudah terbiasa menggunakan merek lain. Tantangan kami bagaimana agar masyarakat mau mencoba menggunakan produk Delifru,” tegas dia.

Untuk pengembangan produk, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana caranya agar Delifru jadi one stop solution bagi customer yang ingin membuka usaha kafe dan kedai kopi.

Terkait dampak pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 juga dialami Delifru dengan penurunan penjualan hingga 50%. Seiring berjalannya waktu, penjualan tumbuh di tahun ini. Pada 2021 omzet meningkat 100% dari sebelum Corona datang.

Rencana ekspansi ada dalam agenda manajemen Delifru jika kondisi perdagangan membaik. “Tahun 2020 kami sudah tambah fasilitas produksi dari satu menjadi dua di Surabaya,” kata Alvin.

Ke depan, target Delifru adalah ingin menjadi all in one business solution untuk beverage supermarket yang merepresentasikan Indonesia.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved