Marketing Trends

Digandeng Lasouk, Sajadah Premium Karya Didiet Maulana Mendunia

Sajadah Ikat by Didiet Maulana digandeng merek sajadah global Lasouk

Pandemi COVID-19 tidak mematahkan desainer Didiet Maulana dalam menyiasati kondisi pasar yang menurun. Ia pun terus berkreasi melalui produknya Ikat by Didiet Maulana menghadirkan sajadah premium. Ternyata di tengah pandemi virus corona yang membuat khawatir masyarakat, mengingat ribuan yang sudah terenggut nyawanya, memuat masyarakat terutama Muslim makin dekat dengan Tuhan.

Kebutuhan akan sajadah cukup tinggi. Dan memasuki masa New Normal, pemerintah juga menyarankan masyarakat membawa perlengkapan sholatnya sendiri demi mencegah penularan virus ini. Sajadah merupakan perlengkapan sholat yang wajib dibawa.

Dan terobosan Didiet dengan ciri khasnya tenun ikat dengan sajadahnya, menarik perhatian Lasouk, merek internasional yang dikenal memproduksi sajadah premium. Sajadah tenun ikat yang menjadi ciri khas produk dari Didiet ini diklaim memiliki keunggulan selain motifnya khas Indonesia, juga mudah dilipat dan dibawa sehari-hari. Sehingga ini mendukung gaya hidup di tatanan hidup baru selepas pandemi COVId-19.

Didiet dan Lasouk bertemu pertama kali saat acara fesyen modest di Jakarta tahun lalu. Justri Didiet yang mengaku terpukau sajadah dengan desain Maroko dari Lasouk. “Saya pun membeli sajadah itu dan melanjutkan hubungan dengan Heikal dan Nadja sebagai pendiri Lasouk,” ungkapnya pada konferensi pers virtual (18/06/2020).

Lasouk telah sukses memikat banyak orang dengan konsep sajadahnya yang unik. Deretan koleksi sajadah mereka sukses diterima di berbagai negara dari Singapura, Malaysia, UAE dan Indonesia.

Sajadah Lasouk dianggap sebagai produk yang cantik dan inovatif. Lasouk mampu mengubah sajadah klasik menjadi sajadah kosmopolitan, memadukan tampilan visual yang apik dengan kenyamanan, fungsi serta produk yang conscious, earth friendly.

“Kami senang mengangkat budaya tertentu untuk koleksinya. Di koleksi pertamanya, jatuh cinta dengan budaya Maroko, siapa sangka, perjalanan Lasouk di Indonesia telah membuat mereka jatuh cinta dengan ragam motif ikat Indonesia,” kata Nadja. Kekayaan budaya kita telah menginspirasi merek ini untuk memakai salah satu motif kain Indonesia sebagai motif terbaru sajadah mereka.

Kolaborasi Ikat Indonesia by Didiet Maulana X Lasouk ini melahirkan 3 sajadah spesial. Koleksi sajadah ini mengelaborasikan keindahan motif geometris nusantara, dengan harmoni warna natural, mengangkat kekayaan alam Indonesia dan penuh keberagaman. Koleksi ini disajikan dalam tiga desain. Koleksi pertama Andjani Prayer Mat yang menggambarkan kesuburan tanah Indonesia dengan warna terakota yang membawa kehangatan.

Koleksi kedua, Ghalia Prayer Mat yang mengilustrasikan keindahan negara kepulauan Indonesia dengan warna hijau kebiruan yang harmonis untuk membawa rasa sejuk. Aksen warna coklat yang berpadu dengan garis biru menggambarkan pesona bahari, dan motif ikat yang saling berkesinambungan melambangkan kepercayaan yang tulus.

Ketiga, Shabira Prayer Mat melukiskan langit senja indonesia yang dilintasi garis khatulistiwa dengan sentuhan warna biru dan merah yang syahdu. Aksen menjalar yang saling bertautan dalam bentuk motif ikat melambangkan keharmonisan dan persatuan dibawah cakrawala Indonesia.

Sajadah ini terbuat dari suede yang empuk di bagian atas dan karet anti-slip di bagian bawah, tampil m istimewa dengan print Ikat yang dicetak dengan tinta berbahan dasar air. Nuansa gaya modern dan urban, sekaligus kental dengan budaya.

“Bisa bekerja sama dengan Didiet Maulana adalah kesempatan yang unik. Didiet telah memiliki pencapaiannya sendiri sebagai seorang desainer. Kolaborasi ini adalah bukti bahwa kita semua terhubung sebagai masyarakat global. Didiet bekerja sama dengan perusahaan yang berbasis di Singapura dan membawa desainnya untuk para konsumen di Malaysia, Singapura, Dubai dan Eropa,” tambah Nadja.

Menurut Didiet, membuat sebuah sajadah dengan motif yang mengangkat tema nusantara adalah sebuah keunikan yang akan memberi nilai dari produk terbarunya. Mengenal founder dari Lasouk, Didiek meyakini pada sebuah kualitas diwujudkan dalam kolaborasi pertama ini. “Melalui sajadah kolaborasi ini kami menyasar pasar Indonesia dan akan menembus pasar internasional,” ujar Didiet. Tidak hanya di Indonesia, koleksi ini juga akan dipasarkan di negara lain yaitu Singapura, Malaysia, dan UAE. Pemasarannya dilakukan secara online di theikatindonesia.com dan lasouk.com . Juga, dijual di berbagai ecommerce dan Marketplace di Indonesia seperti tokopedia.com, JD.id, shopee.com, zalora.co.id, bobobobo.com dan Amazon.ae (UAE), lazada.com (Malaysia).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved