Listed Articles Management Trends

Ditjen Perhubungan Darat Targetkan Program BTS di 10 Kota Tahun 2021

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menerapkan program Buy the Service (BTS) di 3 kota yaitu Palembang, Solo dan Bali. Pada Oktober ini diharapkan akan hadir juga di kota Jogyakarta dan Medan. Hingga akhir tahun 2021 ditargetkaan ada di 10 kota dengan tambahan di kota Makassar, Banjarmasin, Bandung, Surabaya dan Banyumas.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Drs. Budi Setiyadi, S.H., M.Si mengatakan, layanan Teman Bus ini diharapkan menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart city program yang mendukung cashless society. “Kita harapkan agar dapat mengintervensi pengembangan angkutan umum perkotaan di Indonesia, sehingga muncul terobosan yang inovatif dan responsif terhadap program bantuan bus selama ini yang dinilai kurang berhasil,” ujarnya dalam acara webinar session Program Teman Bus (1/9/2020).

Program ini, lanjut Budi, sebagai langkah awal implementasi dari program Buy the Service (BTS) yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung di bus yang lebih baik, sehingga diharapkan lebih banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi publik di seluruh Indonesia.

Kemenhub menetapkan beberapa Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dilakukan operator agar layanan Teman Bus memiliki kualitas dan pelayanan yang prima. Keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan menjadi 6 kunci utama dalam pelayanan Teman Bus.

Fasilitas Teman Bus dibekali oleh peralatan canggih IoT (Internet of Things) seperti CCTV, reader kartu non tunai, sensor penghitung jumlah penumpang, sensor alarm pada pengemudi untuk mendeteksi jika ada pelanggaran pada pengemudi seperti pengemudi mengantuk, merokok, tidak menggunakan seatbelt dan keluar jalur/ trayek yang kemudian sistem membunyikan alarm dan mengirim informasi ke Command Center secara real time.

Para pengemudi dan staf sudah dilakukan pelatihan khusus dan untuk wajib mengikuti peraturan dan pengecekan berkala terhadap bus, guna menjaga fasilitas dan pelayanan serta waktu headway (jarak antar bus) yang ditentukan yaitu 10 menit, sehingga penumpang tidak menunggu lama di halte dan berdesakan dalam bus.

Di masa pandemi sekarang ini diterapkan protokol kesehatan yaitu mewajibkan penumpang memakai masker, social distancing, menjaga kapasitas kendaraan sebesar 50% dan menyediakan disediakan juga hand sanitizer di dalam bus.

Mengenai tarif saat ini diberikan gratis hingga 31 Desember 2020 kepada masyarakat yang naik layanan transportasi Teman Bus. Tidak hanya itu, Teman Bus dilengkapi juga dengan aplikasi mobile untuk memudahkan penumpang mendapatkan informasi rute, titik halte dan jadwal keberangkatan bus. Aplikasi Teman Bus saat ini sudah bisa diunduh di playstore dan appstore.

Adapun cara naik Teman Bus sangat mudah yaitu cukup buka aplikasinya, tunggu di halte terdekat dari posisi penumpang yang tertera di aplikasi, siapkan kartu non tunai (Tap Cash BNI, Flazz BCA, e-money Mandiri dan Brizzi BRI), naik bus, lalu tempelkan kartu non tunai pada perangkat reader.

Pada acara webinar ini juga hadir narasumber perwakilan Bina Marga, Ir. Pantja Dharma Oetojo, M.Eng.Sc, Selaku Kasubdit Keterpaduan Sistem Jaringan Jalan dan Jembatan, Dit. Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan PUPR. . Moch. Risya Mustario, S.I.K., S.H., M.H, selaku Kasijienrek Jiankek Subdit Jemenopsrek Ditkamsel Korlantas Polri. Ketiga instansi sepakat untuk mendorong layanan transportasi publik agar lebih baik ke depannya bagi masyarakat.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved