Marketing Trends zkumparan

Dua Program Baru John Robert Powers Indonesia di Era Digital

Dua Program Baru John Robert Powers Indonesia di Era Digital
Andrew Ardianto, Presiden Direktur JRP Indonesia (ke-3 dari kiri)

Tren dunia digital dan pesatnya pertumbuhan startup mendorong Sekolah kepribadian John Robert Powers (JRP) Indonesia memperkenalkan dua program baru, yaitu JRP for Startups dan Online Course. “Ada peluang bisnis yang menarik di tengah gegap-gempitanya perkembangan industri rintisan teknologi di Tanah Air belakangan ini,” ujar Andrew Ardianto, Presiden Direktur JRP Indonesia, di Jakarta (23/4/2019).

Dalam JRP for Startups, kata Andrew, para pelaku industri startup akan diajarkan bagaimana karakter yang tepat bagi seorang entrepreneur, seni pitching di hadapan investor, dan sejenisnya. “Sesuai kompetensi JRP, kami tidak akan masuk ke teknis teknologi startup-nya, melainkan lebih menitikberatkan pada pengembangan karakter seorang startup entrepreneur,” dia menegaskan.

Menurut Andrew, tidak sedikit startup entrepreneur yang memiliki ide bagus, namun selalu gagal dalam menarik investor karena mereka tidak mampu menjual idenya dengan baik. Alhasil, idenya itu tidak berkembang, bahkan mati di usia dini.

JRP Indonesia juga menghadirkan Kursus Online juga karena ingin mengikuti perkembangan zaman, sama seperti program JRP for Startups. Semakin canggihnya teknologi tidak lagi menjadi pembatas ruang dan waktu bagi siapa pun untuk belajar. “Karena itu, selain pelatihan dengan sistem tatap muka, JRP Indonesia meluncurkan program Kursus Online yang bisa diikuti oleh siapa saja, kapan saja, dan dari mana saja,” ucapnya.

Selain memperkenalkan dua program baru, menurut Andrew, hari ini JRP Indonesia memindahkan kantor pusatnya dari Lippo Kuningan, Jakarta Selatan ke Menara Astra – Sudirman, Jakarta Pusat. Pemindahan kantor itu bertujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan berbagai komunitas bisnis yang ada di kawasan bisnis Sudirman dan sekitarnya, yang notabene merupakan target pasar utama JRP Indonesia.

Seperti diketahui, Menara Astra telah menjadi ikon baru perkantoran di bilangan Segitiga Emas Jakarta. Gedung premium itu, selain mudah diakses menggunakan moda transportasi apa pun, termasuk Moda Raya Terpadu (MRT) Ratangga, juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti conference hall, pusat belanja, restoran, kafe, dan lain sebagainya.

Dengan begitu, para peserta pelatihan JRP sama sekali tidak terkendala dalam menjangkau tempatnya belajar serta sarana-sarana yang lain, karena dekat juga dengan mal-mal besar. “Citra Menara Astra yang premium ini sejalan dengan citra JRP, selain sesuai dengan harapan para konsumen JRP pula,” ungkap Indayati Oetomo, salah satu franchise holder JRP Indonesia, saat pembukaan kantor baru.

JRP merupakan sekolah kepribadian terkemuka global yang berpusat di Amerika Serikat. Didirikan oleh almarhum John Robert Powers pada 1923, JRP masuk ke Jakarta pertama kali dibawa oleh Rayan dan Diana Wijaya pada 1985 melalui sistem lisensi. Selama 7 tahun kemudian, tepatnya pada 1992, Indayati juga menerima lisensi untuk mendirikan JRP Surabaya.

Keberhasilan Indayati dalam mengelola JRP Surabaya itulah yang kemudian mendorong JRP International memercayakan pengelolaan JRP seluruh Indonesia sepenuhnya kepadanya. Dan, pada 2010, Indayati bersama Indra Josepha secara resmi menjadi franchise holder JRP Indonesia.

Susunan manajemen JRP Indonesia pun berubah. Indayati bertindak sebagai komisaris sekaligus international director, Indra sebagai komisaris. Sementara di jajaran direksi ada Andrew Ardianto sebagai president director, Caroline Sekarwati sebagai human resources director, Rosa Alvernia sebagai marketing and creative director, dan Grace Setiawati sebagai finance director.

JRP International memang tidak salah menyerahkan kepercayaan kepada mereka. Buktinya, di tangan mereka, JRP Indonesia lantas berkembang pesat hingga saat ini memiliki 6 cabang, antara lain JRP Jakarta Sudirman, JRP Jakarta Kelapa Gading, JRP BSD City, JRP Surabaya, JRP Medan, dan JRP Denpasar. “Hingga tahun depan, kami belum ada rencana untuk membuka cabang baru. Kami fokus menggarap pasar di 6 cabang ini,” ungkapnya.

Keberhasilan itu juga menandakan bahwa kurikulum yang diajarkan JRP, yang berbasis pengembangan kepribadian (personality development) dan keahlian berkomunikasi (communication skills), diterima pasar dengan baik. Apalagi, kurikulum pembelajarannya sudah disesuaikan dengan kultur masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak, remaja, mahasiswa, karyawan, profesional, artis, birokrat, hingga politisi banyak yang belajar di JRP.

Saat ini JRP Indonesia memiliki 120 fasilitator (pengajar) yang telah berpengalaman di bidangnya. “Pelatihannya sendiri dibagi dalam dua program, yakni reguler dan korporasi,” katanya. Dari program reguler, JRP rata-rata berhasil meluluskan 600-an alumnus per tahun. Jika ditotal dengan peserta korporasi, jumlah lulusannya bisa sampai 4.000-an orang per tahun.

Banyaknya lulusan yang dihasilkan itu bahkan mengantarkan JRP Indonesia sebagai salah satu jaringan JRP dengan pertumbuhan terbaik di mata JRP International. Selain di Indonesia dan Amerika Serikat, JRP juga hadir di banyak negara, tiga di antaranya di Thailand, Filipina, dan Vietnam.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved