Technology Trends

Dukungan Schneider Buat Mobil Listrik di Indonesia

Dukungan Schneider Buat Mobil Listrik di Indonesia
Xavier Denoly, Country President Schneider Electric Indonesia (kiri) (Foto: Ino)

Salah satu kebutuhan mobil listrik adalah solusi pengisi daya. Ini menjadi tantangan di Indonesia dalam memenuhi ketersediaannya. Schneider Electric, perusahaan global dalam transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, menyatakan kesiapannya dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan memperkenalkan solusi EVlinkTM.

Solusi pengisian daya kendaraan listrik (EV) pintar ini diperkenalkan di ajang Electric & Power Indonesia 2019, pameran yang akan berlangsung dari 11-14 September 2019 di JIEXPO Kemayoran. Pada pameran ini Schneider Electric memperlihatkan kecanggihan teknologi dari solusi EVlinkTM yang dapat mengelola beban pengisian daya kendaraan listrik secara pintar, memiliki fitur untuk mengontrol dan mengawasi penggunaan daya kendaraan listrik, dan dengan platform yang terbuka memungkinkan pengaplikasian di berbagai kebutuhan yang berbeda-beda.

Pasar kendaraan listrik global pada tahun 2017 bernilai $118.864,5 juta, dan diproyeksikan mencapai $567.299,8 juta pada tahun 2025, tumbuh pada CAGR sebesar 22,3% dari 2018 hingga 20251. J.P. Morgan memperkirakan penjualan kendaraan listrik akan berkontribusi sebesar 30% terhadap total penjualan kendaraan pada 2025.

Sementara itu International Energy Agency memperkirakan pada tahun 2030 akan terdapat 125 juta mobil listrik yang beroperasi di jalan raya secara global. Indonesia sendiri menargetkan produksi mobil listrik mencapai 30 persen dari total produksi pada tahun 2030 yang diharapkan dapat menopang target penekanan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dan menjaga kemandirian energi nasional.

Country President Schneider Electric Indonesia, Xavier Denoly, mengatakan, kebijakan global yang menekan ketergantungan pada bahan bakar minyak dan mengurangi emisi gas rumah kaca akan semakin meningkatkan. Kondisi ini akan mendorong pertumbuhan produksi dan permintaan kendaraan listrik.

“Pertumbuhan ini harus diikuti dengan pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang modern, terintegrasi yang mencakup infrastruktur pengisian daya pintar (smart charging station). Stasiun pengisian daya pintar dapat menyediakan layanan yang dapat membantu meningkatkan kualitas dan keandalan daya, dan mendorong peningkatan efisiensi energi,” ujarnya di JIEXPO Kemayoran (11/09/2019).

Seiring dengan bertambahnya produksi kendaraan listrik dengan lebih dari 350 model yang sarat fitur-fitur baru pada 2025, permintaan akan infrastruktur pengisian daya yang andal akan semakin meningkat.

Schneider Electric siap memenuhi permintaan itu dan mempercepat adopsi kendaraan listrik secara global termasuk di Indonesia dengan berbagai tipe stasiun pengisian daya mulai dari solusi pengisian daya rumahan (EVLink Wallbox, EVLink Smart Wallbox), solusi bangunan komersial (EVLink Parking), solusi ruang publik (EVLink City), dan solusi pengisian daya cepat (Pulse QC50).

Solusi Schneider Electric yang komprehensif memungkinkan pengguna untuk mengelola penggunaan energi mereka dengan lebih baik dan terintegrasi dengan EVLink Energy Management (Sistem Manajemen Energi). Dengan EVlink Energy Management System, pemilik atau operator infrastruktur pengisian daya dapat mengoptimalkan dan mengelola infrastruktur pengisian daya mereka dengan lebih efisien dan hemat biaya.

Ketika stasiun pengisian daya kendaraan listrik memiliki permintaan tinggi terhadap daya listrik yang dapat melebihi kapasitas ketersediaan daya, EVlink Energy Management System dapat mengidentifikasi dan mengelola permintaan tersebut untuk menghindari terjadinya overload.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved