Roda ekonomi belum berputar secepat biasanya. Perlambatan ekonomi tahun 2015 masih berlanjut. Ini menjadi tantangan terbesar perbankan yang menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi lewat kredit yang dikucurkan.

Jika salah menghitung risiko, bukannya untung yang diraih melainkan kenaikan kredit bermasalah (NPL). Perbankan mesti jeli melihat sektor industri yang ingin dibiayai jika tak ingin profit bersihnya terpangkas seperti tahun lalu.

“Tantangan terbesar industri perbankan nasional saat ini adalah tekanan NPL yang semakin memerah. Urgent untuk menjaga kualitas kredit dengan semakin prudent dalam memberikan pembiayaan,” kata Eko B. Supriyanto, Direktur Biro Riset Infobank dalam rilisnya.

Selain itu, lanjut dia, perbankan juga harus terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi seiring dengan banyak pelaku financial technologi (fintech). Agresivitas mereka yang kebanyakan masih berusia muda mulai mengambil pasar perbankan.

Secara terpisah, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Haru Koesmahargyo menjelaskan tantangan perbankan yang lain adalah liquiditas dan reputasi. Likuiditas penting karena terkait erat dengan fungsi intermediasi bank. Bank harus memahami perilaku nasabahnya.

“Sebagai CFO harus bisa memberikan proyeksi yang pas, prediksi yang akurat. Harus tahu behavior konsumen seperti, kapan mau menarik, setornya kapan, kalau kurang mau minjam kemana, kalau lebih akan dialokasikan kemana,” katanya.

Dengan bantuan satelit, BRI yang fokus melayani nasabah UMKM ini tentunya memiliki ruang yang lebih lebar untuk meningkatkan efisiensi. Harapannya, bunga kredit yang ditawarkan kepada nasabahnya akan semakin kompetitif.

Untuk menjaga likuiditas, BRI menggelar program akuisisi dan retensi simpanan untuk menghimpun dana pihak tiga (DPK), terutama dana murah yakni tabungan dan giro. Program seperti Untung Beliung, Pesta rakyat simpedes, BRI peduli pasar rakyat, panen bulanan Simpedes dan Grebek Pasar terus dilakukan sepanjang tahun 2015.

“Kami juga menjadi bank pertama di dunia yang memiliki dan mengoperasikan satelit. Satelit ini menjadi terobosan baru kami sekaligus upaya untuk efisiensi cost. Kami juga sudah punya perusahaan asuransi sendiri,” ujarnya.