Economic Issues

Biro Travel Bisa Rugi 100 M, Akibat Penangguhan Umrah ke Arab Saudi

Jamaah calon haji bersiap menaiki pesawat (Ilustrasi: okezone.com)
Jamaah calon haji bersiap menaiki pesawat (Ilustrasi: okezone.com)

Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi), Syam Resfiadi memperkirakan potensi kerugian perusahaan travel umrah dalam dua pekan ke depan bisa mencapai Rp 100 miliar. Kerugian yang diderita perusahaan travel ini akibat kebijakan penyetopan sementara pemberian visa oleh pemerintah Arab Saud, untuk mengantisipasi masuknya Virus Corona ke tanah suci.

“Dari Indonesia bisa 50-60 ribu jemaah yang berpotensi batal berangkat kalau visa dilarang untuk dua pekan ke depan. Itu kalau dikalikan rata-rata 20 juta rupiah, maka bisa 100 miliar rupiah,” ujar Syam melalui sambungan telepon kepada Tempo, Kamis, 27 Februari 2020.

Ia mengatakan visa umrah biasanya diterbitkan dua pekan atau sepuluh hari sebelum keberangkatan. Sebab, pemerintah Arab memang membatasi waktu maksimum visa selama 15 hari. “Kalau sudah diterbitkan, mereka (pemegang visa umrah) boleh menunggu maksimum 15 hari untuk tiba di Arab Saudi.”

Sementara itu, menurut Syam, kalau visa belum keluar, maka potensi kerugian itu bisa lebih kecil. Sebab, agen travel bisa berbicara dengan hotel dan perusahaan maskapai sehingga uang deposit yang sudah dibayarkan bisa ditangguhkan dulu dan pemesanan bisa diundur sampai kondisi memungkinkan. Sehingga, tidak ada pihak yang dirugikan. “Apalagi kan kami sudah menerima uang jemaah, harus dikembalikan kalau tidak berangkat,” tuturnya.

Hingga saat ini, Syam mengaku belum mendapatkan pengumuman resmi dan terperinci mengenai kebijakan pemerintah Arab tersebut. Untuk itu, ia bakal melihat kelanjutan kebijakan tersebut pada sore hari ini. Ia berharap jemaah yang telah mengantongi visa umrah tetap bisa datang ke Tanah Suci dan tidak perlu dibatalkan.

Dalam waktu dekat, Syam mengatakan asosiasinya segera menggelar rapat untuk mengambil kebijakan cepat. Namun, ia mengingatkan kepada semua pihak bahwa persoalan ini bukan hanya terkait dengan kerugian. “Sebagai umat islam jangan lupa kepada Allah, sebut inalillahi wainnailaihi rajiun, ini musibah,” tutur dia.

Kementerian Agama juga mengakui belum mendapatkan pengumuman resmi dari Kerajaan Arab Saudi mengenai penghentian sementara umrah. “Belum ada pemberitahuan ke kami secara resmi,” kata Kepala Biro Humas Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kemenag RI, Suhaili saat dihubungi, Kamis, 27 Februari 2020.

Suhaili mengatakan pihaknya masih menunggu pemberitahuan resmi dari pemerintah kerajaan. Ia mengatakan pihaknya akan memberi tahu masyarakat. “Nanti kalau sudah ada saya infokan,” kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dikabarkan menghentikan sementara penerimaan jemaah umrah dari seluruh negara. Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran virus Corona. Wabah virus Corona telah menjangkiti di sejumlah kawasan timur tengah, seperti di Afghanistan, Oman, dan Lebanon. Di Iran, dua orang terduga virus Corona dilaporkan meninggal.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved