Economic Issues

DBS Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen pada 2019

Oleh Editor

Kepala Ekonom DBS Indonesia Masyita Crystalin memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2019 berada di kisaran 5 persen. Hal itu kata dia, dilihat dari pertumbuhan konsumsi dan investasi yang meningkat.

“Kami melihat secara overall tahun 2019 itu masih di 5 persen, bisa 5 persen, bisa 5,04 persen,” kata Masyita di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa, 26 November 2019.

Menurut dia, pada kuartal IV secara tahunan konsumsi bisa meningkat karena ada akhir tahun dan awal tahun. Pada tahun lalu, konsumsi kuartal IV ditopang oleh pemilu.

Namun, saat itu investasi tidak terlalu tinggi karena investor banyak yang wait and see. “Setelah pemilu selesai strukturnya bisa berubah,” kata dia.

Selain itu, pengeluaran pemerintah penting untuk mendorong konsumsi, seperti pengeluaran untuk bantuan sosial. Menurut dia, ketika konsumsi kelas menengah bawah meningkat, dampak ke pertumbuhan bisa cepat.

“Karena masyarakat kelas menengah bawah konsumsinya tinggi. Jadi hampir semua yang dia terima, dia spend. Konsumsi kita masih 55 persen PDB, jadi Bansos dampaknya untuk menjaga konsumsi tinggi,” kata dia.

Kedua, dia melihat investasi pemerintah sudah mulai ada pergerakan dampaknya. Namun, dia mengingatkan tidak bisa terus menerus perekonomian dibiayai oleh investasi pemerintah dan BUMN, perlu adanya investasi swasta.

“Di sini perlu peran pemerintah agar iklim investasi jadi lebih positif dan kemudian meyakinkan investor bahwa mudah, murah dan cepat berinvestasi di Indonesia,” ujar Masyita.

Sebelumnya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 sebesar 5,02 persen secara tahunan. Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan masih tumbuh 3,06 persen. Secara kumulatif masih tumbuh 5,04 persen.

“Ini masih tidak terlalu curam dibandingkan negara maju dan negara berkembang lain di tengah perang dagang,” ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Selasa, 5 November 2019.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved