Trends Economic Issues

Di ASEAN, Indonesia Negara Pertama Adopsi Ekonomi Sirkular

Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Development Programme (UNDP) bermitra dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang disokong Pemerintah Denmark memperkenalkan ekonomi sirkular pada awal pekan ini.

Model ekonomi baru ini dapat lebih meningkatkan pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja baru dan mengatasi perubahan iklim pada saat yang bersamaan. Sosialisasi juga dilengkapi dengan lokakarya yang berfokus pada lima bidang potensial ekonomi sirkular di Indonesia, yaitu makanan & minuman, tekstil, konstruksi, perdagangan grosir dan eceran (plastik) dan elektronik.

Strategi ekonomi sirkular telah berhasil dilakukan oleh beberapa negara, termasuk Denmark. Melalui inisiatif ini, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi strategi nasional tentang ekonomi sirkular yang dapat meningkatkan daya saing untuk menarik investasi sektor swasta di Indonesia.

Strategi nasional bertujuan untuk memfasilitasi kemitraan yang erat antara sektor publik dan swasta dalam menerapkan ekonomi sirkular. Pengadopsian ekonomi sirkular juga akan mempercepat kemajuan Indonesia menuju beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang menjadi komitmen kuat pemerintah, khususnya SDG12, tentang konsumsi dan produksi berkelanjutan.

Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam pernyataan tertulis, menyampaikan model ekonomi sirkular adalah kunci untuk mencapai nol polusi dan lingkungan yang bebas limbah beracun ketika Indonesia memulai ekonomi berbasis industri dan jasa dalam dekade berikutnya. “Pemerintah Indonesia dengan senang hati menyambut inisiatif yang sangat dibutuhkan ini yang akan memudahkan transisi dari ekonomi berbasis sumber daya alam,” kata Monoarfa dalam siaran pers kepada SWAonline di Jakarta (26/2/2020).

Menteri Lingkungan Denmark, Lea Wermelin, menyebutkan transisi ke ekonomi sirkular adalah langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan yang penting diimplementasikan oleh Indonesia dan semua negara di dunia. “Kita harus mengambil langkah lebih cepat untuk mengurangi konsumsi sumber daya alam dan berpikir lebih cerdas dengan sumber daya yang telah digunakan. Saya sangat senang Indonesia mengambil inisiatif ini untuk merumuskan strategi ekonomi sirkuler, dan saya senang Denmark dan UNDP dapat mendukung langkah pertama dalam transisi ini,” kata Wermelin.

Resident Representative UNDP di Indonesia, Christophe Bahuet menekankan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan transisi ke ekonomi sirkular untuk Indonesia, dan potensi untuk aksi bersama antara sektor publik dan swasta yang memerlukan perubahan kebijakan, penciptaan peluang bisnis baru dan penciptaan jenis pekerjaan baru untuk angkatan kerja Indonesia.

Bahuet mengatakan inisiatif baru untuk ekonomi sirkular ini menggambarkan dimensi inovatif kemitraan antara UNDP dan pemerintah Indonesia. UNDP mengapresiasi dukungan pemerintah Denmark. UNDP akan bekerja dengan Bappenas, kementerian dan lembaga serta perusahaan internasional dan domestik untuk mengembangkan strategi ekonomi sirkular nasional. “Kami akan mengadopsi pendekatan yang sangat komprehensif yang melampaui daur ulang limbah dan mencakup semua dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan lingkaran ekonomi sehingga Indonesia dapat memperoleh manfaat maksimal dari model yang baru ini,”kata Bahuet.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved