Economic Issues

Dirut: Garuda Babak Belur Dihantam Virus Corona

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengakui pendapatan perseroan cukup terganggu oleh wabah Virus Corona di dunia, belakangan ini. “Lumayan babak belur, tapi ya sudahlah itu,” ujar dia di Graha Manggala Wanabakti, Jakarta, Ahad, 8 Maret 2020.

Kendati demikian, Irfan masih belum mau membuka berapa besar penurunan pendapatan maskapai BUMN ini akibat dampak penyakit yang menyerang pernafasan itu. Ketimbang membicarakan ihwal penurunan pendapatan perseroan, ia lebih tertarik membicarakan solusi untuk mengatasi persoalan itu.

“Kalau ditanya ada penurunan pendapatan sudah pasti. Ada kerugian, ada penurunan sudah pasti tapi seperti saya selalu bilang, kami di direksi ini di manajemen ini selalu untuk membereskan, cari cara lah supaya apa yang bisa kami lakukan,” kata Irfan.

Cara-cara yang bisa dilakukan Garuda, kata Irfan, adalah dengan membuka beberapa rute anyar misalnya dari Brisbane ke Denpasar, Dili ke Denpasar, Mumbai – Denpasar, hingga Delhi – Denpasar. Saat ini maskapai pelat merah ini telah menutup total penerbangan ke Cina untuk mencegah penyebaran Virus Corona dari Negeri Tirai Bambu. Kendati, ia mengatakan belum menutup rute-rute domestik dalam rangka efisiensi.

Irfan juga masih akan meninjau efektivitas dari diskon tiket pesawat yang diberikan maskapai terhadap penjualan tiket penerbangan. “Orang Indonesia rata-rata weekend traveler, kami masih lihat, besok kami lihat apakah masih ada peningkatan atau menahan stabil,” ujar dia. “Karena mestinya turun, tapi karena didorong pemerintah jadi stabil atau sebenarnya enggak ada dampaknya.”

Infeksi global virus Covid-19 alias Corona membuat arus penerbangan rute asing di berbagai bandara besar anjlok sejak bulan lalu. Eksekutif General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi, mengatakan jumlah penumpang internasional di bandaranya kian tergerus menyusul pembatalan dan pemangkasan frekuensi berbagai penerbangan.

“Volume Februari biasanya tak besar karena low season, tapi kali ini semakin turun karena andil wabah Virus Corona, ” ujarnya Kamis 5 Maret 2020. Sepanjang Februari 2019, kata dia, masih terdapat 7.258 pergerakan pesawat rute asing dari dan menuju Soekarno-Hatta, setara pergerakan 1,09 juta penumpang. Bila dibandingkan secara tahunan (year on year) dengan bulan lalu, volume itu menukik tajam menjadi hanya 6.722 penerbangan dengan pergerakan 850 ribu penumpang.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved