Economic Issues

Dongkrak Ekonomi Syariah untuk Tingkatkan Tahan Ekonomi Nasional

Dongkrak Ekonomi Syariah untuk Tingkatkan Tahan Ekonomi Nasional

Perkembangan ekonomi syariah tidak lepas dari kolaborasi yang solid antara regulator, pelaku usaha dan konsumen (masyarakat). Dalam seminar yang digelar Majalah Warta Ekonomi bertemakan “Masa Depan Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia” yang akan diadakan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Dalam seminar tersebut menghadirkan Deputi Gubernur Bank Indonesmia Perry Warjiyo, Ketua BPH Masyarakat Ekonomi Syariah, Muliaman D. Hadad; Kepala Departemen Ekonomi Syariah BI, Muhammad Anwar Bashori; Direktur Risk Management & Compliance Bank Syariah Mandiri, Putu Rahwidhiyasa, Presiden Direktur Global Wakaf, N. Iman Akbari; dan Komisaris Utama Sofyan Hotels, Riyanto Sofyan.

Dengan jumlah penduduk 88% muslim, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Hal ini merupakan peluang besar dalam pengembangan ekonomi syariah. Apalagi, Jakarta dicanangkan sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia.

Artinya ekonomi syariah di Indonesia itu memiliki magnet yang sangat besar di mata dunia. Hal ini tentunya akan memberikan dampak yang positif kepada perekonomian nasional.

Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara nasional diharapkan dapat meningkatkan daya tahan ekonomi terhadap gangguan baik internal maupun eksternal. Harapan lainnya dengan adanya program ekonomi syariah dapat meningkatkan stabilitas dan efisiensi sektor keuangan syariah.

Menurut Perry Warjiyo Deputi Gubernur BI pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal jauh bila dibandingkan dengan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Misalnya saja Malaysia yang pangsa pasar perbankan syariahnya telah mencapai 23,8 persen. Kemudian Arab Saudi 51,1 persen dan Uni Emirat Arab 19,6 persen.

Saat ini pangsa pasar perbankan syariah baru mencapai 5,3 persen terhadap seluruh aset industri perbankan nasional. “Pengembangan ekonomi syariah akan mendorong percepatan industri keuangan syariah termasuk perbankan,” katanya.

Menurut Muliaman Hadad, Ketua Umum Badan Pengurus Harian Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), sistem perekonomian syariah di Indonesia dapat menjadi pelengkap (komplementer) dari sistem perekonomian konvensional, salah satunya di bidang keuangan mikro (microfinance).

Ia menambahkan, saat ini masyarakat kelas menengah sudah mulai sadar akan pasar modal syariah. Bahkan trennya masyarakat kelas menengah mulai menggunakan produk-produk keuangan syariah, seperti asuransi syariah, investasi syariah dan pembiayaan syariah.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved