Trends Economic Issues zkumparan

Ekonom Usulkan Percepat Vaksinasi Covid-19

Vaksinasi pekerja media di Jakarta pada kuartal I/2021. (Foto :SWA)

Kalangan ekonom dan pakar kebijakan publik mencermati lonjakan kasus Covid-19 varian Delta. Pemerintah diharapkan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan mempercepat vaksinasi untuk menekan laju wabah virus Corona. “Demi pemulihan kesehatan publik, pemerintah sebaiknya menerapkan kembali PSBB dan sekaligus mempercepat vaksinasi,” ujar Fadhil Hasan, ekonomi di seminar virtual di Jakarta, baru-baru ini. Fadhil mengkhawatirkan bahwa lonjakan kasus Covid 19 ulah varian delta dan kematian akan mengancam pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Akibatnya, dikhawatirkan ekonomi akan kembali ke zona resesi.

Fadhil menyarankan untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19, pemerintah perlu segera menerapkan kembali PSBB di daerah zona merah. “Selain menerapkan PSBB di zona merah, pemerintah perlu mempercepat vaksinasi di daerah zona merah untuk mencegah penyebaran lebih lanjut Covid 19,”.kata Fadhil.

Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa PSBB selama dua minggu telah menimbulkan dampak negatif cukup signifikan bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu pemerintah perlu memitigasi kemungkinan ekonomi kembali tumbuh negatif pada triwulan berikutnya dengan asumsi pertumbuhan pada triwulan II akan berkisar 6-7%. Krisis terutama terkait dengan ketenagakerjaan, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan.

Fadhil meminta agar pemerintah juga melakukan peninjauan kembali prioritas pengeluaran anggaran terutama untuk berbagai program infrastruktur yang berdampak jangka menengah panjang. Guru Besar Ekonomi Universitas Brawijaya, Prof Mohammad Khusaini menyatakan lonjakan kasus Covid-19 harus dievaluasi melalui pemerintah duduk bersama para pakar kesehatan dan ekonomi untuk menyeleraskan pemulihan kesehatan dan ekonomi. “Pemerintah perlu evaluasi efektivitas kebijakan saat ini terutama ancaman lonjakan kasus yang dapat membuat ekonomi dapat kembali mengalami resesi,” ujar Khusaini.

Pengkaji Kebijakan & Inovasi, IPMI Business School, Research Affiliate Harvard Kennedy School, Sidrotun Naim, PhD menyatakan bahwa Indonesia gagal memanfaatkan waktu untuk antisipasi masuknya varian delta sehingga perlu test dan tracing yang lebih masif untuk kota-kota zona merah Covid-19. “Test massal untuk kota seperti Jakarta harus segera dilakukan agar kita mengetahui sebagaimana varian delta sudah menginfeksi. Bila kita mengetahui kita bisa melakukan langkah antisipasi selanjutanya termasuk kebutuhan isolasi dan ketersedian tempat tidur di RS,” ujar Naim.

Sementara dr Widyastuti MKM, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan PSBB jakarta tidak mungkin sendirian bila PSBB mau diterapkan kembali.“Jika PSBB Jakarta dilakukan namun tidak diikuti pengetatan di daerah lain maka lonjakan virus tidak akan efektif,” ucap Widyastuti.

Aviliani, ekonom senior mengatakan untuk antisipasi pelemahan ekonomi akibat meluasnya varian delta maka pemerintah perlu melakukan fleksibilitas anggaran PEN. “Perlu Bantuan sosial yang diperluas kembali, alokasi belanja kesehatan yang lebih besar, intinya perlu fleksibilitas anggaran PEN. Dengan begitu pelemahan ekonomi dapat kita kurangi,” ujar Aviliani.

Aviliani mengusulkan sebaiknya pemerintah memprioritaskan vaksinasi untuk kota/wilayah yang memiliki kontribusi terbesar terhadap ekonomi dan memiliki pasar besar. “Vaksinasi massal terhadap 100% masyarakat yang tinggal di kota dengan pasar yang terbesar harus dituntaskan segera daripada vaksinasi seperti sekarang ini yang memulai dari lansia dan akhirnya baru mulai untuk usia di atas 18 tahun,” sebut Aviliani.

Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif CORE Indonesia mengingatkan pemerintah agar memfokuskan bantuan sosial khusus masyarakat bawah. Pakar Kebijakan Publik Narasi Insitute Achmad Nur Hidayat mengingatkan bahwa lonjakan kasus Covid 19, memberi peringatan bahwa pemerintah harus kembali fokus pada penanganan kesehatan publik termasuk 3 T dan vaksinasi, dan masyarakat untuk menerapkan 5 M.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved