Economic Issues Covid 19

Menuju New Normal, Pemerintah Siapkan Daerah Percontohan

Ilustrasi New Normal (Foto: turnto10.com)
Ilustrasi New Normal (Foto: turnto10.com)

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah berencana menentukan daerah contoh yang bisa hidup berdampingan dengan virus Covid-19 dalam rangka New Normal. Menurutnya, hal itu akan ditentukan usai penilaian yang akan dilakukan 14 hari ke depan.

“Kami akan lihat nanti dalam dua minggu ke depan, mana daerah yang kira bagus untuk menjadi contoh dan itulah yang kita inginkan ke depan,” kata Suharso dalam diskusi virtual Kamis, 21 Mei 2020.

Penentuan daerah yang akan menjadi percontohan tersebut, kata dia, harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Kriteria pertama dan menjadi syarat mutlak adalah epidemiologi, yaitu Angka Reproduksi Efektif kurang dari 1 selama dua minggu berturut-turut. Artinya, angka kasus baru telah menurun setidaknya selama dua minggu berturut-turut.

Kriteria kedua adalah kapasitas sistem pelayanan kesehatan yang mensyaratkan kapasitas maksimal tempat tidur rumah sakit dan instalasi gawat darurat untuk perawatan Covid-19 lebih besar dari jumlah kasus baru yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Kriteria ketiga adalah surveilans, artinya kapasitas tes swab yang cukup.

Sesuai dengan kriteria tersebut, beberapa daerah yang telah memenuhi kriteria dapat melakukan penyesuaian PSBB. Namun demikian, penerapan protokol Covid-19 sebagai New Normal atau menuju Normal Baru harus tetap diterapkan secara ketat. Pemantauan pelaksanaan protokol harus dilakukan secara rutin dan evaluasi terhadap dampak kebijakan juga dilakukan. Jika kemudian kasus kembali meningkat, maka pelaksanaan PSBB dapat diterapkan kembali.

“Jika Angka Reproduksi Efektif kurang dari 1 dan penurunan kasus yang diikuti dengan pengurangan PSBB, bukan berarti virus sudah hilang, tetapi penyebaran virus sudah dapat dikendalikan,” ujarnya.

Oleh karena itu, masyarakat akan menuju normal baru beberapa bulan ke depan atau setidaknya sampai tersedia vaksin dan obat Covid-19 atau kasus Covid-19 dapat ditekan menjadi sangat kecil.

“Ketiga hal itu dipenuhi, dia memenuhi kriteria, maka dia boleh masuk ke New Normal artinya dia bisa kendalikan virus dan bahkan ada potensi bisa turunkan sampai nol,” kata Suharso.

Menurutnya, sejumlah daerah yang berdasarkan indikator-indikator yang ada, berpotensi memenuhi kriteria tersebut, diantaranya Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat hingga Bali.

“Jakarta ada kecenderungan baik, juga karena didampingi ahli epistemologi yang memberikan pedoman dan hitung, sehingga saya ingin katakan kami akan gunakan Jakarta sebagai acuan. Bali itu baik sekali,” ujar dia.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved