Trends Economic Issues zkumparan

Indonesia-Korea CEPA Ditargetkan Selesai November 2019

Indonesia-Korea CEPA Ditargetkan Selesai November 2019
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Kedua dari kiri) dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi (Kanan) dalam acara Indonesia-Korea Conference 2019 di Energy Building, Jakarta, Rabu (18/9).

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) telah terjalin erat selama 46 tahun. Hubungan ini terus berkembang mengingat kedua negara saling memiliki kepentingan bersama dalam lingkup bilateral maupun regional.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan, Korea telah menjadi mitra utama Indonesia dalam mengembangkan perekonomian. Tidak hanya di sektor ekonomi, kehadiran Korea juga dapat dirasakan di sektor pendidikan, budaya, musik, dan lainnya.

“Korea merupakan salah satu Top 10 investor di Indonesia. Korea juga tidak beyond industri, pop culture salah satu yang paling sering mengadakan pertunjukkan di Indonesia. Di bidang industri, ada beberapa industri besar yang menjadi prioritas dan telah mendapat investasi dari Korea seperti industri baja, industri kimia mereka investasi US$ 3,5 miliar, dan ada beberapa lagi yang akan masuk,” ujar Menperin usai menjadi pembicara dalam acara Indonesia-Korea Conference 2019 di Energy Building, Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Berbagai kerja sama pun terus diperkuat seperti Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK CEPA) yang ditargetkan rampung pada November 2019. Airlangga menyebut, IK CEPA ini akan memudahkan transaksi kerja sama industri antara kedua negara.

“CEPA tentu akan memudahkan terkait dengan value change daripada industri itu sendiri sehingga tentu kalau manufaktur pasti ada komponennya. Komponen itu akan lebih dimudahkan, dan harapannya two way trade nya juga bisa ditingkatkan,” lanjutnya.

Menperin menambahkan, selama 2014-2018, Korea telah menjadi salah satu investor asing terbesar di Indonesia dengan total investasi sebesar US$7 miliar. Investasi ini berada di berbagai sektor seperti industri makanan, industri tekstil, industri kimia dan farmasi, industri logam, mesin, dan industri elektronik.

“Apalagi untuk elektronika, pangsa pasar produk Korea juga cukup besar di Indonesia. Tentu ini menjadi bagian dari peningkatan investasi di tengah situasi perekonomian sekarang. Kuncinya Foreign Direct Investment bahwa Indonesia menjadi prioritas dari new southern policy dari Korea sehingga kita akan terus dorong dan fasilitasi bahwa klaster industri Korea ini ke depan perlu kita tarik,” ujarnya.

Sementara pada 2018 lalu, total perdagangan bilateral dengan Korea mencapai US$18,6 miliar. Indonesia mengekspor sebesar US$9,5 miliar dan mengimpor sebanyak US$9 miliar. Duta Besar RI untuk Korea, Umar Hadi, menuturkan, Presiden RI Joko Widodo telah menargetkan peningkatan nilai perdagangan Indonesia dan Korsel sebesar US$30 miliar pada 2022 mendatang.

“IK CEPA kita mulai putarannya sejak Januari atau Februari tahun ini. Targetnya bisa kita selesaikan November. Kita sudah 4 atau 5 putaran, yang terakhir baru dua minggu lalu di Busan dan lancar-lancar saja. Semoga bisa memenuhi target waktunya,” katanya.

Dalam proses negosiasi kali ini masih merujuk pada frame standar seperti ASEAN-Korea Free Trade Agreement. “Jadi tidak terlalu banyak yang kita cari karena standarnya sudah cukup banyak.”

Salah satu tantangan besar dalam perdagangan kedua negara merupakan komposisi ekspor Indonesia yang sebagiannya masih tergantung pada harga-harga komoditi dasar seperti batu bara sebesar 30%. Alhasil, fluktuasi harga di komoditi sangat berpengaruh pada angka perdagangan.

Untuk itu dia mendesak potensi produk ekspor Indonesia perlu menjadi lebih variatif. Menurutnya, ada prospek besar bagi Indonesia untuk mengekspor kayu lapis, makanan olahan, komponen elektronik, hingga suku cadang otomotif.

“Agar kita bisa produksi dengan bagus dan banyak, kita perlu investasi baru baik itu dalam negeri atau asing, tapi yang lebih baik itu joint venture antara perusahaan Korea dan Indonesia,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved