Trends Economic Issues

Kemenperin Bidik Investasi dari Relokasi Pabrik Perusahaan AS dan Jepang

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Kemenperin mendorong peningkatan investasi sektor industri baik itu datangnya dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau penanaman modal asing (PMA). Hal ini guna memacu roda perekonomian nasional di tengah tekanan berat akibat dampak pandemi Covid-19.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait berupaya memastikan proses penanaman modal bisa berjalan lancar. Pemerintah juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan strategis, mulai dari deregulasi hingga pemberian insentif fiskal dan nonfiskal.

Menurut Menperin, Indonesia perlu menangkap peluang investasi dari berbagai negara potensial, terutama mereka yang ingin merelokasi pabriknya seperti beberapa perusahaan Amerika Serikat dan Jepang.

“Di tengah kondisi sulit seperti saat ini, karena adanya wabah Corona, kami juga sudah mengusulkan berbagai stimulus agar industri kita bisa meningkatkan produktivitasnya. Sebab, aktivitas manufaktur selama ini memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional, seperti dari capaian nilai investasi dan ekspor,” paparnya.

Kemenperin mencatat, sektor industri masih menjadi penyumbang paling besar terhadap struktur PDB nasional hingga 19,98% pada triwulan I tahun 2020. Walaupun diterpa dampak pandemi Covid-19, ekspor dari industri pengolahan selama tiga bulan pertama tahun ini mampu menyetor hingga 78,96% terhadap total nilai ekspor nasional yang mencapai US$ 41,78 miliar.

Sepanjang Januari-Maret 2020, total penanaman modal sektor manufaktur menyentuh angka Rp64 triliun atau naik 44,7% dibanding capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp44,2 triliun. Nilai investasi industri manufaktur di kuartal I-2020 tersebut memberikan kontribusi signifikan hingga 30,4% dari total investasi keseluruhan sektor yang menembus Rp210,7 triliun.

“Masuknya investasi juga akan meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri serta memberikan nilai tambah bagi bahan baku lokal dan mendongkrak daya saing industri kita. Selain itu, mendukung pembangunan daerah dan memberikan efek yang luas pada pembukaan lapangan kerja. Hingga saat ini, total penyerapan tenaga kerja di sektor industri lebih dari 18,87 juta orang,” imbuhnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved