Trends Economic Issues zkumparan

Kemenperin Pacu Industri Batik Ramah Lingkungan

Setelah beberapa waktu lalu Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Yogyakarta yang di bawah binaan Kementerian Perindustrian menyelenggarakan pelatihan kepada Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ), kini Kemenperin aktif memacu pembuatan aktif ramah lingkungan dan berdaya saing global.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi mengatakan tujuannya untuk menciptakan efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan hemat air, sehingga limbah yang dihasilkan lebih sedikit. Hal ini sesuai dengan implementasi prinsip industri hijau yang dapat mendukung konsep ekonomi secara berkelanjutan.

“Praktik industri hijau ini sangat penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan,” paparnya.

Kepala BBKB Yogyakarta, Titik Purwati Widowati menjelaskan, kegiatan pelatihan batik yang berlangsung dari bulan Juni hingga Agustus 2020 lalu terdiri dari delapan topik mengenai praktik industri yang ramah lingkungan. Misalnya, penerapan manajemen bahan baku dan kimia, penghematan energi dan air, melakukan daur ulang lilin batik dan larutan bekas pewarna, pengolahan limbah batik, serta penetapan Standar Industri Hijau untuk batik.

“Kami berharap, para anggota APBJ mendapatkan pemahaman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk batik yang ramah lingkungan dan setelah menerapkan langkah-langkah tersebut, para anggota APBJ ini mendapatkan sertifikat industri hijau,” ungkapnya.

Selain itu BBKB Kemenperin juga menyelenggarakan kelas umum melalui aplikasi WhatsApp (kuliah WhatsApp/kulwap) secara rutin setiap dua kali dalam sepekan. Salah satunya materi yang diberikan adalah mengenai teknik pembuatan masker kain kepada masyarakat.

“Selama pandemi, kami juga telah menyelenggarakan kuliah virtual lewat Zoom sebanyak tujuh kali dengan jumlah peserta 913 orang, dan kulwap hingga 12 kali dengan jumlah peserta 2.336 orang,” ujar Titik.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved