Trends Economic Issues zkumparan

Menpar Berharap Tarif LCC Bisa Turun 30%

Menpar Berharap Tarif LCC Bisa Turun 30%
Menteri Pariwisata RI (Menpar), Arief Yahya

Menteri Pariwisata RI (Menpar), Arief Yahya mengusulkan agar tarif maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) bisa turun hingga 20-30%. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kembali jumlah wisatawan nusantara (wisnus).

Menurut Arief, sejak adanya kenaikan pertama tarif batas atas (TBA), terjadi penurunan wisatawan domestik hingga 30%. Hal ini berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) dan Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI). Destinasi yang paling banyak turun adalah destinasi di luar Jawa. Sementara, di pulau Jawa relatif bertahan karena masyarakat lebih banyak menggunakan jalur darat.

Dia menyebut idealnya penurunan tersebut sebesar 40%, tetapi usulan tersebut bisa dilakukan selama memungkinkan. “Ini memang akan berat. Kalau batas atas turun 40% berarti tarifnya naik 20%,” katanya.

Pasalnya, selama ini masyarakat menganggap tarif paling mahal yang ditetapakan maskapai adalah tarif batas atas, padahal itu adalah harga paling minim dari TBA. Arief mencontohkan, jika TBA 1 juta rata-rata yang dijual Rp 500 ribu. Akan tetapi, masyarakat mengira Rp 500 ribu adalah tarif tertinggi atau 100%.

“Kalau yang Rp 1 juta didiskon 40% jadi Rp600 ribu, Rp 600 ribu dibagi Rp500 ribu yang dulu, itu adalah 120%. Menurut saya masyarakat masih bisa menerima kalau kenaikannya 20% dari tarif yang pertama dulu,” jelas Arief di Jakarta, Rabu (15/05/2019).

Kenaikan ini juga berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara walaupun diakui Arief tidak terlalu besar atau hanya sekitar 2-3%. Namun, hal ini memengaruhi kunjungan wisman yang biasanya multidestinasi tetapi saat ini hanya satu destinasi. Arief khawatir hal ini dapat menurunkan minat wisman untuk berkunjung ke Indonesia.

Ke depan, dia pun memprediksi akan ada keseimbangan baru di mana pada level tertentu satu harga tiket yang mahal akhirnya akan diterima. Keseimbangan lainnya jumlah penumpang pesawat udara dengan darat akan jauh berbeda. Jumlah penumpang pesawat diperkirakan akan turun 22% dan sebagai gantinya akan berpindah ke darat.

“Data ini dari statistik yang dikeluarkan BPS. Dulu transportasi darat ditinggalkan karena pesawat murah, sekarang kembali lagi ke cinta pertama,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved