Trends Economic Issues zkumparan

Produsen Gula Terbesar di Dubai Investasi US$ 2 Miliar di Indonesia

Produsen Gula Terbesar di Dubai Investasi US$ 2 Miliar di Indonesia

Produsen terbesar gula di kawasan Timur Tengah dan lima besar dunia, Al Khaleej Sugar Co. (AKS), berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Komitmen ini disampaikan oleh Managing Director Al Khaleej Sugar Co. sekaligus Chairman Jamal A-Ghurair Group, Jamal Al-Ghurair pada pertemuan dengan Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Dubai (2/11/2021) waktu setempat.

“AKS akan berinvestasi pabrik gula terintegrasi di Indonesia. Selain memproduksi gula, AKS juga rencananya memproduki bioetanol dan listrik dari biomassa. Nilai investasi sebesar US$ 2 miliar atau Rp 28,68 triliun dalam pengembangan etanol,” ungkap Menperin Agus.

AKS memiliki pabrik gula di Dubai dengan kapasitas 6.000 ton gula per hari. Selain memiliki pabrik gula di Dubai, AKS juga berinvestasi di Mesir dan Spanyol.

Agus menuturkan, AKS akan mengembangkan fabrikasi etanol dari gula. Etanol tersebut pun diharapkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif. Upaya ini sejalan dengan tren pengurangan emisi karbon, yang membuat sejumlah negara memutar otak untuk mencari sumber energi yang lebih bersih.

Negara-negara yang sudah mengembangkan etanol dalam jumlah besar sebagai alternatif bahan bakar fosil diantaranya Australia, Amerika Serikat, dan Filipina. Selain sebagai bahan bakar, etanol gula dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gula rafinasi. “Dalam konteks ini, impor gula bisa ditekan dan bahkan ke depan berpeluang berkurang sekitar 750.000 ton per tahun,” ujar Agus.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Dirjen Industri Agro Putu Juli Ardika menyampaikan bahwa pihaknya akan memfasilitasi rencana investasi AKS. Salah satunya adalah menyiapkan 100 ribu hektar lahan tebu untuk menghasilkan tebu sebanyak 750 ribu ton.

Saat ini, lahan yang diproyeksikan untuk ditanami tebu itu terdapat di Sulawesi. Selain memproduksi gula, AKS juga tertarik dengan produk turunan lainnya dari tebu, yakni biomassa yang dapat dijadikan energi listrik dan etanol untuk pencampuran bahan bakar.

“Jika terwujud, investasi ini akan membantu pemenuhan kebutuhan gula nasional dan juga kebutuhan energi di Sulawesi dan kawasan Timur Indonesia,” sebut Putu.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved