Menteri Perdagangan Agus Suparmanto meyakini sudah saatnya UMKM harus digital, terutama dalam mengimbangi akselerasi digitalisasi akibat pandemi COVID-19.

Dalam paparannya pada acara High Impact Seminar dan Kick Off Program BI Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8/2020), Agus menyampaikan keharusan UMKM untuk go digital karena di masa depan pendorong perekonomian adalah teknologi. Selain itu, digitalisasi ini merupakan bagian dari percepatan industri 4.0 menuju transaksi berbasis mobile dan produktif.

“UMKM masih menjadi sektor penggerak perekonomian terbesar dengan jumlah 64 juta, di mana sekitar 98,68% adalah usaha mikro,” jelasnya.

Selain itu, Agus menjelaskan kebijakan strategis untuk Kemendag untuk mempercepat pengembangan UMKM.

Pertama, sinergi kementerian dan pemerintah daerah untuk memberdayakan, menumbuhkan, dan meningkatkan kemampuan daya saing UMKM. Kedua, pengembangan, pemberdayaan, penguatan, dan peningkatan daya saing produk UMKM.

Ketiga, dengan melakukan promosi, pemasaran, dan penerapan kewajiban penggunaan produk dalam negeri. Keempat, memberikan kemudahan pelaku usaha menjual produknya secara online melalui marketplace.

Kelima, Kemendag melakukan pelatihan dalam rangka penguatan UKM orientasi ekspor. Keenam, dengan cara peningkatan fasilitasi dan pelyanan informasi ekspor, promosi ekspor, serta business matching secara virtual melalui perwakilan perdagangan.

Kemendag juga mencanangkan strategi kolaborasi penguatan produk dalam negeri antar lembaga, asosiasi, dan komunitas. UMKM diberikan pelatihan berkenaan dengan hal teknis, desain, kemasan, sehingga dapat naik kelas. Termasuk di dalamnya juga penyediaan modal kerja bagi UKM yang siap ekspor.

“Untuk meningkatan akses pemasaran online, Kemendag akan menggandeng e-commerce. Tahun ini sebanyak 1.564 UMKM telah mengikuti pelatihan digital,” jelasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id