Economic Issues

Tantangan Utama Bos Baru Bank Mandiri Menurut Indef

Oleh Editor

Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan tantangan Direktur Utama Bank Mandiri lumayan berat. Pasalnya, bab tersebut merupakan yang masuk dalam BUKU VI, maka menjadi katalisator oleh bank-bank lain di Indonesia.

“Jadi kalau Bank Mandiri ada apa-apa, ini pasti akan menjadi problem nasional,” kata Aviliani di Bursa Efek Indonesia, Senin, 4 November 2019.

Aviliani memperkirakan situasi perekonomian dunia selama dua tahun ke depan akan mengalami masa sulit. “Bahkan perekonomian domestik pun ikut diperkirakan menurun,” ucapnya.

Oleh karena itu, Aviliani menilai Dirut Bank Mandiri yang akan datang harus bisa menggenjot permintaan kredit yang mulai menurun. Walaupun sektor infrastruktur masih diharapkan menjadi penolong, namun saat ini korporasi pada sektor pembangunan ini telah mengalami over leverage. “Maka harus mencari terobosan-terobosan sektor-sektor apa yang masih memberikan kemungkinan memberikan kredit.”

Kedua, menurut Aviliani, bos baru bank terbesar itu harus bisa menekan non performing loan (NPL) yang selama ini jadi salah satu pekerjaan rumah sektor perbankan, dan bagaimana bisa menyelesaikan kredit-kredit yang bermasalah. “Jadi harus membuat skema-skema supaya NPL ini tidak terus meningkat, tapi bisa melalui restrukturisasi,” tuturnya.

Hal ini juga bisa menjadi tugas berat Bank Mandiri yang melayani kredit-kredit korporasi harus mengantisipasi banyak perusahaan yang tumbang dan tidak bisa membayar kreditnya. Ketiga, karena Bank Mandiri berkomitmen meningkatkan kredit usaha rakyat (KUR), maka pemimpin perusahaan pelat merah ini yang baru nanti harus bisa memilah mana sektor-sektor produktif yang berorientasi kepada ekspor dan subtitusi impor.

Sebelumnya nama Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mencuat sebagai kandidat kuat Direktur Utama perseroan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Kartika Wirjoatmodjo lantaran ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN. Kementerian BUMN dikabarkan telah menyetorkan nama kandidat direktur utama Bank Mandiri ke Otoritas Jasa Keuangan dan Presiden Joko Widodo dan Jokowi.

Royke, yang namanya selalu muncul dalam setiap pemilihan calon Direktur Utama Bank Mandiri, mengaku tak tahu masuk daftar yang disodorkan ke OJK dan Istana. Royke mengaku sedang berada di Toronto, Kanada, saat dihubungi pada Kamis, 31 Oktober lalu.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved