Trends

Edukasi Herbalife Agar Tetap Fit Sepanjang Ramadan

Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi (kiri bawah), Nutritionist Herbalife Nutrition Indonesia Aria Novitasari (kiri atas)

Tahun ini merupakan tahun kedua umat Muslim harus menjalani ibadah Ramadan di tengah pandemi. Masyarakat harus memahami pentingnya menjaga gizi seimbang agar puasa Ramadannya bisa berjalan lancar, serta di saat yang sama kondisi tubuh terjaga, tetap sehat dan bugar.

Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan dehidrasi dan lapar karena puasa, akan menyebabkan tubuh memperlambat metabolisme untuk mengurangi penggunaan energi seefisien mungkin. Namun, masih tetap dapat menikmati beribadah puasa dengan mendapat semangat Ramadan secara utuh dengan kondisi tubuh sehat. “Pastikan meminum air putih yang cukup dan makanan yang diasup saat makan sahur serta saat buka puasa,” pesannya pada media update dan buka bersama secara virtual (19/04/2021).

“Berbuka puasa dengan makanan yang mudah dicerna adalah pilihan yang baik dan sehat. Selama Ramadan, orang cenderung makan banyak makanan dengan sangat cepat setelah berpuasa berjam-jam. Tetapi cobalah berbuka puasa dengan sup, kemudian air atau jus buah, sehingga dapat melembabkan tubuh setelah hari yang panjang dehidrasi, dan kemudian makan hidangan utama 10 atau 15 menit kemudian. Ini akan mencegah asupan makanan yang berlebihan dengan memberi rasa kenyang, yang pada akhirnya akan membantu sistem pencernaan,” tambah Nutritionist Herbalife Nutrition Indonesia, Aria Novitasari.

Anggota dari Dewan Penasihat Nutrisi (Nutrition AdvisoryBoard) Herbalife Nutrition Ismet Tamer, M.D., berbagi tips seputar kebutuhan nutrisi saat Ramadan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kondisi tubuh selama puasa di bulan Ramadan. Selama bulan suci ini, untuk memenuhi jumlah energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh pada siang hari, maka harus mengonsumsi makanan yang kaya protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral, dan harus minum cukup air.

Pada saat yang sama, ini tidak berarti bahwa harus makan semua yang butuhkan sekaligus saat sahur. Jika melakukan itu, tubuh tidak dapat memanfaatkan asupan energi sekaligus, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Ini karena metabolisme menyesuaikan dengan pola makan selama Ramadhan.

Orang dewasa perlu minum 3 hingga 4 liter air sehari. Meski mendapatkan 40 persen jumlah ini dari makanan, jus buah, air mineral, teh, dan minuman lainnya, tetap harus minum 1,5 dan 2,5 liter air sehari. Artinya, harus minum dua atau tiga gelas air setiap jam dari buka puasa hingga sahur.

Makan sebelum tidur atau menghindari makan saat sahur dapat menyebabkan masalah gula darah rendah yang serius dan dehidrasi keesokan harinya. Akibatnya, dapat menyebabkan pusing sepanjang hari.

Lantas, apa yang sebaiknya dimakan saat sahur agar merasa lebih berenergi sepanjang hari? Asupan ringan, sehat, dan mengenyangkan adalah pilihan yang bagus. Sebelum matahari terbit atau imsyak, kita bisa mengonsumsi produk olahan susu dan sayuran segar seperti keju, telur, tomat, dan mentimun. Bisa juga dengan menikmati sup, sayuran yang dimasak dengan minyak zaitun dan buah-buahan.

Kombinasi ini memenuhi kebutuhan energi harian, vitamin dan protein tubuh. Selain buah-buahan, sebaiknya makan roti gandum utuh dan pasta atau bulgur gandum yang kaya akan karbohidrat dan serat, yang baik untuk sistem pencernaan.

Buah-buahan kering, kenari dan almond juga merupakan suplemen makanan yang bagus dan bisa membuat merasa kenyang selama berjam-jam sepanjang hari. Bukan hanya variasi makanan yang dimakan, tetapi juga porsinya yang memainkan peran penting dalam nutrisi. Disarankan untuk lebih bijak memilih porsi yang lebih kecil untuk makanan dan minuman manis.

Untuk hidangan utama, seperti daging, ayam atau sayuran adalah pilihan yang baik. Dengan mengunyah makanan secara menyeluruh dan berjalan-jalan satu atau dua jam setelah buka puasa, dapat membantu sistem pencernaan dan kardiovaskular.

Selama bulan Ramadan, perlu menghindari aktivitas sehari-hari yang dapat membuat tubuh dehidrasi, terutama saat hari-hari musim panas. Jika bekerja dalam kondisi cuaca panas atau merupakan atlet profesional yang ingin berpuasa, gunakan suplemen makanan untuk pola makan seimbang dan sehat yang akan menunjang aktivitas harian. Apabila ingin tetap rutin berolahraga, harus terus memenuhi kebutuhan energi, protein, dan air harian selama tidak berpuasa. Selain itu, kurangi durasi olahraga hingga 30 persen selama Ramadan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved