Trends

Film Baru Tujuh Imaji Angkat Keindahan Indonesia

Film Baru Tujuh Imaji Angkat Keindahan Indonesia

Karakter dan perbedaan itu kekuatan Indonesia harusnya bukan jadi kendala bagi rumah produksi-rumah produksi di Indonesia. Tujuh Imaji Films melihat kekuatan ini untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia pada negerinya melalui film.

Bangkitnya perfilman Indonesia dalam beberapa tahun terakhir merupakan kesempatan besar bagi rumah ini melahirkan karya film-film baru dengan tema #imajindonesia agar tujuan rumah produksi ini tercapai. “Komitmen kami dalam turut berperan menumbuhkan semangat pemahaman keragaman Indonesia secara lebih luas melalui karya film,” ujar Lody Supit, Chief Operating Officer Tujuh Imaji Films.

Menurut Lody, kemajemukan manusia Indonesia itu merupakan kekayaan yang harus disadari generasi penerus bangsa ini. Ia menyadari, generasi sekarang yang didominasi Gen Y dan Gen Z di masa datang, tidak mungkin menyampaikan pesan keberagaman itu melalui cara-cara lama. Dengan film justru biasanya lebih mudah diterima mereka.

Pada 2017 ini Tujuh Imaji Films sedang dalam persiapan dua produksi film yang mengangkat keberagaman dan keindahan Indonesia. “Film pertama akan mengangkat keindahan dan perjuangan manusia di Kalimantan dan film kedua akan menceritakan kisah perempuan yang banyak bersinggungan dengan kekerasan, akan tetapi alam memberikan ia ruang untuk menemukan cinta serta kemanusiaan di sudut desa Flores,” imbuhnya. Ia mengakui butuh dana tidak sedikit mengangkat film dengan cerita keragaman Indonesia. Tanpa mau menyebut angka pasti, Lody menyatakan untuk persiapan dan riset saja pihaknya butuh waktu dua tahun. Maka itu dukungan merek dan pemerintah daerah yang sejalan dengan tujuan rumah produksinya terus dia jajaki selain untuk dua film ini, juga untuk film-film berikutnya.

Ia meyakini film saat ini merupakan lahan investasi menarik, terlebih setelah dihapusnya perfilman sebagai Daftar Negatif Investasi (DNI). “Dihapusnya film dalam DNI, diharapkan akan ada venture capital yang mau mendanai film-film berkualitas di sini. Film Wiro Sableng merupakan salah satu contoh menarik karena mendapat pendanaan dari Fox Film,” imbuhnya. Terbukanya pemodal asing masuk selain membuka pendanaan juga kesempatan distribusi film ini lebih luas.

“Budget belum bisa bilang. Diakui ke daerah terutama second dan third city membutuhkan biaya logistik cukup tinggi,” elak Lody. Ke depan, Tujuh Imaji Films tetap fokus menghasilkan karya-karya film yang mengangkat keragaman dan keindahan Indonesia. “Target penonton 18-35 tahun. Kampanye lebih banyak melalui digital dna road show ke daerah2. Para artis yang mendukung juga menjadi key opinion leader (KOL) yang diharapkan bisa mendukung film dan tujuan film ini,” katanya.

Dua film perdana rumah produksi yang berdiri sejak 2014 ini akan dibintangi oleh Elma Theana yang berperan sebagai ibu muda dengan karakter kuat, Rizky Hanggono dan Donny Alamsyah. Ninin Musa, Prodiser Film ini mengatakan pengalamannya selama ini sebagai produser film tidak banyak rumah produksi yang fokus di tema ini. “Mengapa? Karena saya paham sekali membuat film sepert ini tantangannya pada medan yang berat di daerah serta keterbatasan sumber daya, infrastruktur dan kebutuhan utama lainnya, tapi tetap ini bagi saya sangat menarik,” katanya. Dengan adanya rumah produksi yang menghasilkan film dengan fokus utama keindahan dan keragaman Indonesia, diharapkan akan mengangkat Indonesia di kancah internasional melalui film.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved