Technology Trends zkumparan

Fintech Modal Rakyat Incar Pinjaman Produktif

Fintech Modal Rakyat Incar Pinjaman Produktif
Stanislaus M.C Tendellin, CEO Modal Rakyat

Sebagai fintech yang bergerak di peer-to peer lending (P2P Lending), Modal Rakyat memfokuskan penyaluran dana yang dikelolanya untuk pinjaman produktif, yaitu untuk modal kerja atau investasi.

Stanislaus M.C. Tandelilin, Co-Founder & CEO Modal Rakyat, mengatakan, dana pinjaman disalurkan ke dua segmen utama yaitu Usaha Kecil dan Usaha Mikro. “Untuk Usaha Kecil pinjaman di atas Rp 40 juta, Usaha Mikro bisa mulai dari Rp 500 ribu. Kami mengincar sektor yang ada social impact-nya” ujar Stanislaus.

Modal Rakyat memosisikan diri sebagai online marketplace yang mempertemukan pendana dan peminjam. Stanislaus mengutarakan, ketika kebanyakan P2P Lending lain fokus kepada peminjam saja, startup-nya berusaha mengimbangkan keduanya. Memberi edukasi juga kepada para pendana.“Harus dua sisi, mengajarkan si pendana juga. Mengajarkan mereka bahwa ini adalah platform alternatif untuk investasi,” ujarnya.

Stanislaus melanjutkan, Modal Rakyat memiliki kekuatan pada fase pendaftaran pendana, yakni mampu memverifikasi dalam waktu singkat dan minimal dana yang kecil. “Modal Rakyat itu real time dan bisa memulai dari Rp 25 ribu. Jadi ketika daftar, foto KTP, langsung verifikasi di tempat, dan langsung bisa pendanaan,” jelasnya.

Sementara itu dari sisi peminjam, Modal Rakyat mengkurasinya menggunakan big data untuk credit scoring. Para toko kelontong yang bergerak sebagai PPOB (Payment Point Online Bank) yang sudah bisa melayani pembelian pulsa, pembayaran listrik dan lain-lain.

“PPOB kan sudah ada datanya. Supaya jelas dana yang dipinjamkan ke siapa. Bisnis lending adalah masalah managing risiko. Jadi kalau tidak ada datanya ya belum bisa,” ujarnya.

Adapun tenor yang diberikan, ia menjelaskan, bagi Usaha Kecil rata-rata 2 sampai 4 bulan, dan bagi Usaha Mikro bentuknya saldo digital dengan rata-rata tenor dua minggu. Bunga 1-4% sebulan.

Satu tahun berjalan, startup fintech yang dibesut oleh tiga sekawan, Stanislaus (CEO), Hendoko Kwik (CSO), dan Christian Hanggara (CTO) ini telah menghimpun dana sebesar Rp 40 miliar, dari total 30 ribu pendana, dengan menyalurkan pinjaman ke 2.000 unit penyaluran yang tersebar di 16 Provinsi.

“Pendana sudah ada dari 34 provinsi. Jumlah pendana dan peminjam paling banyak masih di Pulau Jawa, lalu nilai pendana terbesar dari Kalimantan. Yang kurang adalah dari peminjamnya, terutama peminjam dari wilayah indonesia timur,” ungkapnya.

Maka ia bersama tim saat ini sedang fokus untuk memperluas jumlah peminjam di luar Jawa khususnya di wilayah Indonesia Timur. Sebagai langkah awal, Modal Rakyat menyalurkan dana kepada Copa de Flores, sebuah social enterprise di bidang kreatif yang memberdayakan perempuan penenun di Sikka, NTT, dalam proyek yang diberi nama Mera Bura. Kedua Startup ini bertemu di jaringan ekosistem Digitaraya yang diampu oleh Google Indonesia.

“Penyaluran dana sebesar Rp 74 juta yang berhasil tergalang dari bentuk fitur baru Modal Rakyat yaitu fitur CSR yang baru diperkenalkan pada Bulan Kemerdekaan ini. Fitur ini semacam menggalang dana dalam bentuk pinjaman lunak,” jelasnya.

Stanislaus berharap hingga akhir tahun 2020, penyaluran pendanaan dapat mencapai Rp 300 miliar penyaluran kredit, dan meningkatkan presentase pengguna perempuan di platform Modal Rakyat lebih dari 70%.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved