Technology Trends

Flokq Jeli Melihat 10 Juta Milenial Jabodetabek Garap Coliving

Konsep hunian vertikal di lokasi-lokasi strategis pusat kota Jakarta makin diminati sebagian warga, khususnya kaum milenial. Namun, biaya sewa yang cukup tinggi masih menjadi pertimbangannya. Dengan kesibukan yang semakin meningkat, kaum muda memang membutuhkan tempat tinggal yang mudah dan cepat dicapai dari tempat kerja.

Untuk menjawab permasalahan dalam menemukan apartemen premium dengan harga yang terjangkau inilah, Flokq hadir dengan sejumlah keunggulannya. Flokq adalah penyedia layanan coliving space, di mana calon penyewa dapat memilih apartemen sesuai dengan kebutuhannya.

“Kami melihat permasalahan bahwa mengeluarkan puluhan juta rupiah hanya untuk tinggal di apartmen selama beberapa bulan tidak begitu adil. Oleh karena itu, kami mengatasi stereotypes dari kehidupan bersama,” kata Anand Janardhanan, Founder dan CEO Flokq.

Anand mengungkapkan, data yang dimiliki Flokq menunjukkan di kawasan Jabodetabek ada sekitar 10 juta orang yang termasuk dalam kelompok milenial (usia 20 -39 tahun). Dari jumlah tersebut lebih dari 3 juta orang tinggal dan bekerja di Jakarta.

Bahkan jika di rinci lebih detail, berdasarkan status, maka ada 5,6 juta orang single di Jabodetabek dan 19%-nya ada di Jakarta. Mereka ini cenderung lebih memilih hunian yang cocok untuk personal bukan keluarga. Selain itu pasar prospektif lainnya adalah warga negara asing (WNA) yang datang bekerja di Indonesia khususnya Jakarta, rata-rata ada sekitar 160 ribu orang per tahun.

Maka tak heran, platform yang sudah beroperasi sejak Agustus 2019 ini optimis bisnis ini akan berhasil. “Sejak diluncurkan hingga saat ini sudah ada beberapa ratus dari 26 kewarganegaraan yang bergabung menjadi pengguna Flokq atau yang kami sebut flokqer” ujar Anand.

Saat ini sebagian besar apartemen yang disediakan Flokq terletak di pusat kota Jakarta, seperti Apartemen Senopati, Apartemen Taman Rasuna, Taman Sari Semanggi, Casa Grande Residence, FX Residence, Setiabudi Sky Garden, hingga District 8 SCBD. Anand mengatakan hingga akhir 2020 nanti ditargetkan akan ada 3.000 unit kamar yang bergabung di Flokq.

Flokq menawarkan sewa bulanan yang fleksibel mulai Rp 3,9 juta, sehingga penyewa dapat memilih sesuai kebutuhan dan budget. Tarif kamar yang disediakan adalah harga all-in, mulai biaya sewa, listrik, internet, hingga laundry. Penyewa juga dapat menggunakan fasilitas apartemen seperti gym dan kolam renang. Selain itu, lewat aplikasi ini penghuni hunian coliving juga bisa mendpatkan layanan pembersihan rutin, penggantian linen, dan kebutuhan penting seperti air minum, serviette, dan perlengkapan sejenisnya.

Anand juga mengungkapkan aplikasi ini juga memiliki fitur yang akan membantu calon penghuni untuk menemukan flatemate (teman satu hunian atau kamar) yang cocok. Menurutnya hal ini cukup penting karena setiap orang butuh kenyamanan ketika harus berbagi ruang dan berinteraksi di dalam hunian.

Untuk memudahkan sesama pengguna berkomunikasi atau menghubungi pengelola, tersedia aplikasi Flokq yang bisa diakses kapan saja. Secara rutin, Flokq juga mengadakan acara-acara bersama komunitas agar Flokqers dapat saling bersenang-senang, berbagi, atau berolahraga bersama.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved