Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) masih menjadi primadona bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (Bank BTN). Hal ini dibuktikan, hingga Agustus 2022, Bank BTN mencatatkan penyaluran KPR Subsidi dan KPR non-subsidi sekitar Rp198,65 triliun. Posisi tersebut naik sekitar 7% dari Rp185,88 triliun di Agustus 2021.

Untuk mendongkrak permintaan KPR, kali ini Bank BTN menggelar BTN Properti Expo 2022 (17-23 Oktober 2022) di 6 kota secara serentak yaitu Paskal Hyper Square di Bandung, Tangcity Mall di Jakarta, Grand City Mall di Surabaya, Centre Point Mall di Medan, Duta Mall di Banjarmasin, dan Pakuwon Mall di Yogyakarta.

Melalui BTN Properti Expo, Bank BTN menyediakan bunga KPR mulai 2,47% fixed rate 1 tahun dengan kenaikan bunga di tahun berikutnya secara bertahap baik bagi pekerja formal maupun informal. “Bank BTN optimistis dapat mencapai target penjualan senilai Rp 1 triliun dalam BTN Property Expo 2022 kali ini,” kata Hirwandi Gafar Direktur Consumer Bank BTN.

Selain itu, pameran tersebut juga menawarkan fasilitas gratis biaya provisi, biaya administrasi, dan biaya appraisal. Selain itu, Bank BTN juga menawarkan diskon asuransi jiwa mulai 7,7%. Bank BTN pun memberikan opsi menggabungkan biaya proses KPR ke dalam plafon kredit.

Hirwandi menambahkan pameran serentak tersebut dilaksanakan untuk menggairahkan pasar properti perumahan. Dalam pameran ini, masyarakat Indonesia bebas memilih properti terbaik dari mitra pengembang pilihan Bank BTN, bebas persyaratan pengajuan yang rumit, bebas biaya proses KPR, dan bebas dari kekhawatiran angsuran naik tiba-tiba. Pasalnya, Bank BTN menghadirkan lebih dari 200 pengembang dengan total sekitar 500 proyek hunian pilihan dalam pameran tersebut.

Menurut Hirwandi kebutuhan rumah di Indonesia masih sangat tinggi, baik untuk rumah pertama maupun sebagai investasi. Bank BTN, berupaya memenuhi kebutuhan tersebut dengan skema cicilan yang terjangkau bagi rakyat Indonesia, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Sebagai info, Bank BTN telah menyalurkan total KPR sebesar Rp17,03 triliun per Juni 2022, atau tumbuh 24,78 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dimana penyaluran KPR subsidi sekitar Rp10,87 triliun atau tumbuh 14,84 persen yoy, sedangkan KPR nonsubsidi sekitar Rp 6,15 triliun atau tumbuh 47,33 persen.