Management Technology Trends

Garap Pasar Indonesia, PaySec Gandeng Intrajasa dan KinerjaPay

kiri-kanan: Milasari Anggraini, Edwin Witarsa, dan Paul Winslow (Chief Marketing Officer PaySec).

kiri-kanan: Milasari Anggraini, Edwin Witarsa, dan Paul Winslow (Chief Marketing Officer PaySec).

Setelah berhasil menggarap pasar Republik Rakyat Tiongkok dan Thailand, PaySec, penyelenggara jasa pembayaran yang berfokus pada pembayaran Asia, menggarap pasar Indonesia dengan mendirikan PT PaySec Indonesia. PaySec Indonesia menggandeng dua perusahaan penyelenggara jasa pembayaran yang andal untuk mendorong kesuksesan menggarap pasar di sini.

PaySec memperluas jejaknya di dunia internasional dengan mendirikan kantor di Jakarta dan berkomitmen untuk membawa keahliannya dalam pembayaran Asia di pasar Indonesia. Perusahaan ini telah mengidentifikasi potensi dari solusi pembayaran yang menyeluruh di wilayah Indonesia dan berdedikasi untuk menciptakan produk-produk yang menghubungkan pedagang di seluruh dunia dengan konsumen Indonesia.

Dengan nama PT Pay Secured Online Indonesia menempatkan tenaga kerja regionalnya yang berpengalaman dan keahlian yang luas di dalam industrinya untuk mendukung keberhasilannya menggarap pasar di sini.

Menyadari pasar Indonesia tidak mungkin dipahami pihaknya dalam waktu cepat, PaySec menggandeng KinerjaPay sebagai penyelenggara solusi pembayaran lokal/ecommerce dan Intrajasa, spesialis remitansi yang sudah berpengalaman di sinni.

“Saat kami memulai diskusi dengan kedua perusahaan ini, dengan segera kami melihat bahwa ada banyak cara untuk bekerjasama dan penggabungan keahlian serta solusi teknologi akan menjadi lebih dari jumlah bagian mereka,” ujar Richard Barry, CEO PaySec. Sayangnya, ia tidak mau menyebutkan berapa target PaySec dalam transaksi keuangan pada tahun pertamanya di Indonesia.

Ia menambahkan, PaySec mengenali banyaknya potensi di Indonesia dan dengan didirikannya perusahaan di sini, berarti pihaknya berniat untuk berinvestasi jauh lebih luas di sini. Milasari Aggraini, CEO Intrajasa, menyambut gembira dengan kerjasama ini serta banyaknya kemungkinan yang bisa digarap di masa depan. “Kami bertekad untuk memajukan kehidupan masyarakat Indonesia melalui solusi kami,” kata Milasari.

Intrajasa merupakan perusahaan yang bergerak di pengiriman uang yang mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia di tahun 2013. Interkoneksi dengan jaringan perbankan di Indonesia memungkinkan Intrajasa untuk memberikan keandalan proses sebagaimana yang bisa diberikan oleh bank di dalam memberikan layanan kepada pelanggannya.

E-remittance melalui platform Intrapay merupakan keunggulan yang dimiliki Intrajasa saat ini menurut Milasari, menjadi target pengembangan didalam perluasan jaringan dan bisnis Intrajasa melalui kerjasama dengan berbagai pihak yang sudah memiliki teknologi didalam pengelolaan outlet secara digital, pengelolaan uang elektronik dan sebagainya. “Saat ini kami telah terhubung dengan 70 ribu ATM yang beroperasi 24 jam dalam seminggu bersama 100 bank. Dan untuk memperluas jaringan, kami menggandeng koperasi-koperasi,” ujar Milasari.

“Sebagai perusahaan ecommerce Indonesia pertama yang terdaftar di pasar saham Amerika Serikat, kami selalu berusaha untuk bekerjasama dengan para mitra strategis, seperti PaySec dan Intrajasa untuk menyediakan solusi pembayaran yang lebih menyeluruh di Indonesia,” ungkap Edwin Ng, Chairman dan Pendiri KinerjaPay, Edwin melihat ecommerce yang bertumbuh sangat pesat di Indonesia saat ini tidak terlepas dari solusi pembayaran yang mudah dan cepat

Dr. Pungky Purnomo Wibowo, Direktur Pembayaran Elektronifiksi dan Keuangan Inklusi Bank Indonesia, mengatakan, Pemerintah menargetkan 75 persen orang dewasa di Indonesia pada 2019 sudah terhubung dengan lembaga keuangan dan 90 persen pada 2024. Hal ini disampaikan Pungky dan juga Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M.Eng, Sharing Vision Indonesia dalam mini seminar tentang “Retail Payment and Financial Inclusion in Promotiong Cashless Transaction in Indonesia” sebelum peresmian penandatanganan PT PaySec Indonesia, Intrajasa dan KinerjaPay. Dimitri menambahkan dalam sistem pembayaran elekstronik memang dibutuhkan dukungan big data bases fraud management yang kuat dan aplikasi fraud protection agar keamanan transaksi terjaga.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved