Management Trends zkumparan

Gaya ASDP Mengeskplorasi Bisnis Wisata Embara

Wisata embara atau nomadic tourism yang digagas oleh Kementerian Pariwisata RI menjadi daya tarik tersendiri. Konsep ini mampu memberikan leisure experience bagi wisatawan dengan melihat dan menikmati destinasi wisata pedalaman.

Konsep ini muncul atas dratisnya perubahan tren wisata saat ini. Keinginan wisatawan akan sebuah pengalaman diakomodir, tak hanya sebagai komoditas semata. Menurut Waizly Darwin, Staf Ahli Kemenpar yang membidangi nomadic tourism, kini orang lebih suka mencari dan mendapatkan pengalaman yang unik, beda, anti-mainstream, dan Instagramable.

Menghadapi ini PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bergerak mengembangkan ke tiga bidang, yaitu konektivitas, logistik, dan tourism. Konektivitas telah menjadi warisan bisnis perusahaan dan pengembangan logistik juga sudah dilakukan ASDP. Sedangkan untuk tourism masih menjadi pemain baru. “Kami melihat peluang itu, kebetulan lokasinya banyak di timur Indonesia yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Kami menangkap peluang tersebut, salah satu proyek yang sedang berjalan di Labuan Bajo,” jelas Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi.

Proyek yang dijalankan ASDP merupakan kerja sama dengan BUMN, yaiti PP dan Patra Jasa untuk pembangunan hotel, dermaga, dan komersial area. Proyek ini dibangun untuk memberikan pelayanan terpada bagi pengunjung, tak hanya singgah di pelabuhannya, namun dapat berbelanja di komersial area dan bermalam di hotel. “Tahun ini komersial area telah berjalan, tahap berikutnya hotel yang rencananya akan selesai pertengahan tahun depan kuartal III,” ungkapnya.

ASDP juga akan menyediakan kapal dengan kapasitas 200 orang bernama Kapal Komodo yang akan dioperasikan di sekitar Pulau Komodo. Sebenarnya kapal telah banyak tersedia di sana, tapi cukup mahal dan ttidak terjamin keamanannya. Menurut Ira, perahu biasa memiliki harga sewa Rp750 ribu untuk sekali sewa, sedangkan perahu kelas atas mencapai Rp6 jutaan per orang. “Kami akan membuat kapal yang akan berputar di sekitar pulau dan berhenti sejam di setiap titik obyek wisata, dengan harga yang lebih terjangkau dan aman,” jelasnya.

Hingga saat ini, Labuan Bajo dan Lintas Sumatera (Merak-Bakauheni) menjadi proyek yang sedang dikerjakan ASDP. Untuk lintas Sumatera, ASDP membangun dermaga dan area komersial. Demi menangkap peluang bisnis pariwisata, sekitar Juni-Juli, Trans Sumatera dari Aceh hingga Bakauhuni akan tersambung total. Kapal wisata akan disiapkan ASDP tiga buah yang melayani Merak-Bakauheni. Proyek wisata ini juga siap menjelajahi kawasan Raja Ampat nantinya.

Reportase: Arie Liliyah

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved