Business Research Trends

GDP Indonesia Tumbuh di Atas Perkiraan

GDP Indonesia Tumbuh di Atas Perkiraan

Gross Domestic Product (GDP) Indonesia tumbuh 5,18% year on year di kuartal kedua 2016 dibandingkan 4,91% dari kuartal pertama 2016. Sebelumnya, pertumbuhan GDP Indonesia hanya diperkirakan tumbuh sebesar 5% saja. Pertumbuhan ini konsisten dengan stabilnya ekonomi di negara-negara Asia termasuk di Tiongkok.

Konsumsi di sektor swasta dan publik menguat sementara pertumbuhan di fixed investment berjalan moderat serta ekspor barang dan jasa masih mengalami kontraksi di kuartal 2 2016.

index

Menteri Keuangan Sri Mulyani, baru saja mengumumkan akan melakukan pemotongan anggaran tambahan terhadap budget 2016 yang telah direvisi dan disetujui pada tanggal 28 juni yang lalu.

Ekonom UOB Group, Ho Woei Chen, menjelaskan, rencana pemotongan anggaran akan berdampak pada ekspektasi pertumbuhan ekonomi di sisa kurun waktu tahun ini. Akibatnya, penerimaan pemerintah lebih rendah dari yang diharapkan, akan dilakukan pemotongan bujet Rp 133,8 triliun dari pos pengeluaran kementerian dan lembaga-lembaga negara yakni Rp 65 triliun, dan dana transfer APBD sebesar Rp 68,8 triliun.Meski pemotongan ini tidak melibatkan anggaran infrastruktur, namun akan ada dampak-dampak yang muncul dalam pertumbuhan ekonomi.

“ Perkiraan defisit bujet di 2016 meningkat menjadi 2,5% dari total GDP dibandingkan di budget sebelumnya yang telah direvisi sebsar 2,35%,” ujar Chen.

Chen juga mengemukakan, saat ini konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih dari setengah pertumbuhan GDP Indonesia, tumbuh 5,04% year-on-year di kuartal kedua 2016, atau naik dari angka sebelumnya 4,94% di kurtal 1 2016.

Sedangkan konsumsi publik melonjak menjadi 6,28% year-on-year dari sebelumnya . Meskipun pertumbuhan fixed investment tumbuh moderat, tapi hal tersebut tidak diikuti oleh ekspor dan jasa.

Pertumbuhan fixed investment saat ini kokoh di angka 5,06%. Ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi secara berturut-turut selama 4 kuartal sebanyak 2,73% year-on-year di kuartal kedua 2016, tapi laju penurunannya telah melandai dari -3,88% di kurtal 1 2016 dan -6,44% di quartal 4 2015. Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia mengalami ekspansi sebesar 5,04% year-on-year di semester 1 2016.

Sejak diterapkannya program pengampunan pajak di pertengahan Juli, deklarasi laporan harta kekayaan berjalan lambat dibandingkan target yang telah dicanangkan pemerintah.

Pada bulan Juli, laporan deklarasi yang masuk baru mencapai Rp 3,77 triliun dengan aset yang direpatriasi mencapai Rp 579 miliar, sementara pemerintah sendiri menargetkan penerimaan Rp 1.000 triliun hingga akhir periode program pengampunan pajak ini.

Pemerintah memperkirakan deklarasi laporan akan meningkat lebih cepat di kuartal 4 2016 dan kesuksesan program ini sangat penting untuk memenuhi target pertumbuhan dan target fiskal. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved