Trends

Gebyar Pernikahan Indonesia Targetkan Transaksi Rp 80 miliar-Rp 90 miliar

Gebyar Pernikahan Indonesia Targetkan Transaksi Rp 80 miliar-Rp 90 miliar
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal SSTP,M.Si, (kedua dari kiri), Cut Yunisa Yoesoef, Pemilik Dekorasi Cut Marlyn (ketiga dari kiri) dan Gandi Priapratama, Ketua Umum Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan Indonesia (Hastana Indonesia) (kanan) disela-sela Prescon Gebyar Pernikahan Indonesia ke-12 di Jakarta.

Tahun ini untuk ke-12 kalinya Parakrama Organizer menyelenggarakan Gebyar Pernikahan Indonesia (GPI). Rencananya pameran pernikahan tradisional terbaik dan terbesar digelar di Kartika Expo, Balai Kartini Jakarta (4 – 6 Oktober 2019). Acara yang diikuti 130-140 vendor pernikahan tradisional bekerjasama dengan Badan Penghubung Pemerintah Aceh.

Selain itu, untuk memeriahkan GPI, juga didukung oleh Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan Indonesia (Hastana Indonesia), Cut Marlyn Decoration, Dewwi Music yang akan mempersembahkan rangkaian pesona budaya prosesi pernikahan Aceh di Malam Pembukaan Gebyar Pernikahan Indonesia. “Dari pemeran ini kami menargetkan transaksi sekitar Rp 80 miliar-Rp 90 miliar,” kata Arief Rachman, Direktur Parakrama Organizer.

Menurut Arief, perkembangan industri kebutuhan pernikahan tradisional di Indonesia masih menjanjikan. Meskipun gelombang budaya barat begitu besar, namun antusias keluarga calon pengantin untuk menggunakan pernikahan adat masih sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari animo pengunjung GPI selalu penuh setiap pameran. “Kami berharap pameran kali ini bisa menyedot 19 ribu pengunjung,” katanya.

Di ajang GPI ke-12, giliran budaya Aceh yang memeriahkan acara pembukaan Gebyar Pernikahan Indonesia Hal ini sejalan dengan komitmen GPI untuk aktif melestarikan kekayaan budaya bangsa sekaligus untuk mempromosikan dan mengajak generasi muda agar mencintai budaya daerah serta bangga memilih adat tradisional sebagai tema pesta pernikahannya.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal SSTP,M.Si, mengakui melalui kerjasama ini, diharapkan dapat membangkitkan rasa cinta generasi muda akan budaya asli Indonesia khususnya Aceh dan mampu memberikan inspirasi kepada calon pengantin untuk pesta pernikahannya.

“Untuk pembukaan Cut Marlyn Decoration menghadirkan pelaminan khas suku Aneuk Jamee yang tinggal pesisir Aceh Selatan dengan segala kemewahannya. Suku Aneuk Jamee merupakan salah satu suku dari 12 jenis suku yang tinggal di provinsi Aceh,” katanya.

Cut Yunisa Yoesoef, Pemilik Dekorasi Cut Marlyn menambahkan pelaminan Tapak Tuan – Aceh Selatan, biasanya terletak di depan kamar pengantin yang dihiasi oleh beberapa sulaman benang emas dan hiasan yang tergantung, dimana hiasan – hiasan ini banyak mengandung unsur yang bernafaskan islam dan sarat akan makna, pesan serta doa untuk sang pengantin.

Gandi Priapratama, Ketua Umum Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan Indonesia (Hastana Indonesia), berharap bisa bertemu dengan para vendor pernikahan lainnya agar dapat menjalin kerjasama untuk mewujudkan pesta pernikahan kliennya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved