Trends Economic Issues

Generasi Muda Aktif Berinvestasi dan Berbisnis Bisa Halau Resesi

(Ki-ka) Kamrussamad dan Sandiaga Uno

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai, sehingga mengancam perekonomian Indonesia di ambang resesi, mendorong pengusaha Sandiaga Uno untuk memotivasi generasi atau milenial terus bersemangat.

“Generasi muda harus bisa memanfaatkan peluang usaha di tengah pandemi Covid-19. Banyak jenis usaha yang bisa dikerjakan saat sekarang ini sejalan dengan aturan Pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” ujar lelaki berkacamata ini dalam webinar “Indonesia Young Entrepreneur Summit Goes to Campus” yang digelar STIE Widya Gama Lumajang, Bursa Efek Indonesia, KAHMIPreneur dan mitra lainnya (12/8/2020).

Sandi menegaskan, anak-anak muda milenial supaya bisa menangkap peluang apa yang ada di balik pandemi ini. Tokoh enterpreneur nasional ini berpendapat, dalam kondisi wabah, kebutuhan ekonomi masyarakat akan berbasis kesehatan, keselamatan, olahraga dan makanan siap saji.

Pasalnya, ekonomi mesti terus bergerak dan kita tidak bisa menunggu dari Kerja Tim PEN Yang dibentuk Pemerintah RI. Sturutur organisasi PEN sangat gemuk, berpotensi membuat birokrasi baru, dapat memperlambat eksekusi program, membuat K/L serta Pemda makin kebingungan untuk berkoordinasi, apalagi dunia usaha.

Sandi tetap optimitis dan menaruh harapan pada kaum milenial. “Millenial ini menjadi tulang punggung ekonomi kita. Ini, kan, generasi-generasi yang dahsyat karena sebelum pandemi ini mereka sudah digital needed dan milenial ini menjadi lini terakhir kita saat pandemic. Milenial juga menjadi tulang punggung di fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan,” ujar Sandi dengan suara khas seraknya.

Oleh karena itu, investasi yang dilakukan baik oleh Pemerintah Indonesia maupun institusi serta perusahaan swasta terhadap generasi muda, melalui sejumlah kegiatan pendidikan, pelatihan, ataupun kompetisi yang dihadirkan, akan berkontribusi penting terhadap masa depan Indonesia. Sandiaga mengatakan, semua pihak sudah waktunya mendorong generasi muda menjadi lokomotif yang turut berkontribusi dalam membangun perekonomian Indonesia.

Sandi pun mengajak anak muda menjadi pengusaha dengan kreativitas dan inovasi yang diciptakan sendiri. Menurutnya, di saat ini tidak sedikit wirausahawan muda yang lahir. “Saya melihat banyak potensi anak muda dalam pembangunan ekonomi di Indonesia,” kata dia.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi menuturkan, saat pandemic Covid-19 ini yang berkembang adalah investor ritel atau perorangan. “Justru pertumbuhan yang berkembang saat ini adalah investror individu,” dia menuturkan. Namun, perkembangan ekonomi juga tergantung dari adanya politik luar negeri seperti pemilu di Amerika Serikat.

Tetapi pergerakan suku bunga The Fed juga berpengaruh terkait dengan perekonmian dunia. “Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI adalah minus 18,34%, tapi kalau 10 tahun kita masih di atas rata-rata negara ASEAN. Dan IHSG yang terendah tahun ini dan mulai naik sekarang dengan nilai kapitalisasi pasar Rp9,8 triliun.” Ungkap Inarno. Sehingga dia berharao tren tersebut akan terus naik, dan ini lebih baik dari krisis sebelumnya tahun 1998 lalu. Begitu juga saat krisis tahun 2008 indeks terkoreksi sebelum Covid-19 ini juga sudah turun dan setelah Covid-19 tidak banyak turunnya.

Pendiri KAHMIPreneur sekaligus anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad menegaskan, sebenarnya perkembangan ekonomi nasional sangat berpengaruh pada ekspor impor, kunjungan wisatawan dan investasi. Sehingga bila ketiga faktor ini turun maka akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kalau menurut pemerintah kita belum masuk resesi, tetapi beberapa pengamat ekonomi mengatakan Indonesia sudah masuk ke resesi,” tegasnya. Bahkan pada Kuartal I/2020, pertumbuhan ekonomi berada di angka minus -2,41% sehingga ini sudah bisa dibilang masuk resesi.

Namun, dia menegaskan, sektor yang masih masuk dan berkembang adalah argo preneur. “Ada empat jurus meghindari resesi. Pertama, buka sektor produktif. Kedua, pertanian yang berbasis argopreneur dan agro industry. Ketiga, percepat restruturisasi. Keempat, transformasi digital,” tegasnya.

Oleh karena itu, salah satun cara menjaga ketasiblan ekonomi juga dengan menjadi investor yang aktif di pasar modal. Dengan demikian, diharapkan generasi muda secara tidak langsung membantu perekonomian Indonesia. Kamrussamad menegaskan, jumlah investor di Indonesia sampai dengan hari ini belum mencapai 1% dari total penduduk Indonesia. Meski telah terjadi peningkatan tiap tahunnya, jumlah tersebut masih menjadi tantangan besar bagi pasar modal Indonesia. Apalagi dengan tingginya tingkat imbal hasil yang dimiliki oleh IHSG selama 5-10 tahun terakhir, pasar modal seharusnya bisa memberi kontribusi lebih banyak untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Kamrussamad menambahkan, KAHMIPreneur akan terus mengajak generasi muda untuk belajar berinvestasi saham dan investasi lainnya dengan memanfaatkan teknologi dan aplikasi digital sesuai dengan komitmen perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui dunia digital. “Apalagi saat ini dukungan teknologi sangat luar biasa.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved