Technology Trends

Gigacover Targetkan 200 Ribu Pengguna Sampai Akhir 2021

Gigacover, financial technology (fintech) yang fokus pada pekerja independen (gig economy), menargetkan untuk bisa melayani 200 ribu pekerja independen di Indonesia sampai akhir tahun 2021. Adapun hingga saat ini Gigacover sudah melayani 30 ribu pengguna di Indonesia.

Cobysot Avego Putro, Country Head Gigacover Indonesia, mengatakan, sebagai bagian untuk mencapai target itu, pihaknya menyasar di antaranya para pekerja kreatif atau content creator dalam hal ini Gigacover sedang menjajaki sejumlah content creator management. “Sehingga mereka yang bekerja atau ingin menjadi selebgram, seleb tiktok dan lainnya bisa memiliki akses perlindugan yang sama,” ujarnya.

Selain itu, perusahaan yang lahir di Singapura tahun 2017 ini juga mengumumkan layanan finansial baru untuk pelanggan di Asia Tenggara, termasuk layanan Earning Advances dan Pinjaman Produktif, melengkapi layanan perlindungan kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Hingga saat ini, Gigacover telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan ternama seperti Gojek, Foodpanda, dan Gogox di Singapura dan baru saja menambah Lalamove serta Axa Financial Agent di Indonesia.

Dalam menjalankan bisnis, Gigacover menerapkan model bisnis yang disebutnya sebagai B2B2W (Business-to-Business-to-Worker), di mana Gigacover bermitra dengan perusahaan/institusinya untuk memberikan akses produk finansial bagi pekerja lepasnya. Meskipun ke depannya juga berencana akan menerapkan model B2C.

Menurut data dari Gigacover, di Jakarta, Gigacover mengalami peningkatan dalam jumlah Earnings Advance dan transaksi asuransi mikro sebesar tiga kali lipat pada Q2 tahun 2021, sehingga meningkatkan penggunaan produk Gigacover secara keseluruhan di Indonesia hingga 60% di kalangan komunitas pekerja independen. Adapun di Indonesia, Gigacover telah tumbuh sepuluh kali lipat sepanjang tahun 2020.

Amerson Lin, Co-Founder & CEO Gigacover, mengemukakan optimismenya akan peluang pertumbuhan yang sangat besar karena semakin banyak generasi milenial memilih untuk berwirausaha, dan perusahaan menerapkan perekrutan tenaga kerja hybrid dengan mengambil lebih banyak staf kontrak dan pekerja tidak tetap.

“Selama 5 tahun ke depan, kami menargetkan untuk dapat melayani 7 juta pekerja independen Indonesia dan mewujudkan visi kami untuk melayani lebih dari 20 juta pengguna di seluruh wilayah Asia Tenggara,” tambahnya.

Sebelumnya, Gigacover mendapatkan pendanaan melebihi target (oversubscribed) pada tahun 2019 yang dipimpin oleh Vectr Fintech dan Quest Venture Partners, serta diikuti oleh Alto Partners, M Venture Partners, dan Farsight Capital. Gigacover juga telah memulai pembangunan di Filipina dan berencana untuk memasuki pasar Vietnam sebagai bagian dari strategi ekspansi di Asia Tenggara.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved